33.3 C
Jakarta
25 November 2024, 13:11 PM WIB

Pasien PDP di Abiansemal Meninggal, Ini Faktanya Versi Kadiskes Badung

MANGUPURA – Kabar duka datang dari Badung. Salah seorang pasien dalam pengawasan (PDP) berinisial MD, 82, meninggal dunia, Rabu (8/4) kemarin di RS Wangaya.

Berdasar kabar yang beredar, rencana ngaben almarhum di setra setempat ditolak warga Sibang Gede, Abiansemal, Badung.

Warga khawatir dengan penularan wabah corona jika almarhum diaben di setra banjar. Namun, kabar penolakan itu dibantah Kadiskes Badung dr Nyoman Gunarta.

Menurutnya, tidak ada penolakan melainkan di daerah warga yang meninggal tersebut ada ritual atau odalan di salah satu pura setempat.

Sehingga jenazahnya dikremasi di Kremasi Mumbul, Jimbaran, Kuta Selatan. Menurutnya, almarhum masuk RS Wangaya, Selasa (7/4) lalu dan meninggal Rabu (8/4) kemarin.

“Ya, pasien tersebut benar sudah meninggal,” jelas Gunarta kemarin. Terkait kabar yang beredar bahwa ada penolakan

terhadap jenazah pasien PDP tersebut, Gunarta memastikan bahwa di Sibang Gede tidak ada yang menolak jenazah almarhum.

Karena memang kemarin ada karya di pura setempat dan bertepatan dengan melangsungkan ritual Mendak Bagia.

Ritual mendak itu hanya diikuti 20 orang dan tidak menggunakan sarana gamelan. Artinya mereka telah mengikuti anjuran dari pemerintah.

“Tidak ada penolakan warga ya. Karena memang ada karya di Pura. Lokasinya itu dekat dengan rumahnya,” ungkap birokrat asal Sibang Gede ini.

Karena ada karya, akhirnya disepakati oleh keluarga jenazah di kremasi di Mumbul, Kuta Selatan.

Ia memastikan semua perjalanan kremasi berjalan dengan lancar dan sesuai dengan prosedur. “Karena ada ritual, jadi jenazanya di kremasi di Mumbul, Kuta Selatan,” paparnya.

Di lain sisi, Humas RS Wangaya AA Suastika membenarkan ada pasien  yang sempat dirawat di RS Wangaya dengan status pasien dalam pengawasan (PDP). 

Jenazah itu berjenis kelamin usia 82 tahun.  Pasien masuk ke IGD RS Wangaya tanggal 7 April pukul 19.18.  Selanjutnya pasien dibawa ke ruangan Merak. Namun, almarhum meninggal Rabu kemarin (8/4) pukul 00.40. 

Selanjutnya, dibawa ke kamar jenazah   8 April 2020 pukul 01.30. “Mayat sudah dibawa ke kuburan sesuai SOP mayat dengan Covid-19 oleh petugas jenazah  RS  Wangaya pukul 17.00,” ucapnya.

MANGUPURA – Kabar duka datang dari Badung. Salah seorang pasien dalam pengawasan (PDP) berinisial MD, 82, meninggal dunia, Rabu (8/4) kemarin di RS Wangaya.

Berdasar kabar yang beredar, rencana ngaben almarhum di setra setempat ditolak warga Sibang Gede, Abiansemal, Badung.

Warga khawatir dengan penularan wabah corona jika almarhum diaben di setra banjar. Namun, kabar penolakan itu dibantah Kadiskes Badung dr Nyoman Gunarta.

Menurutnya, tidak ada penolakan melainkan di daerah warga yang meninggal tersebut ada ritual atau odalan di salah satu pura setempat.

Sehingga jenazahnya dikremasi di Kremasi Mumbul, Jimbaran, Kuta Selatan. Menurutnya, almarhum masuk RS Wangaya, Selasa (7/4) lalu dan meninggal Rabu (8/4) kemarin.

“Ya, pasien tersebut benar sudah meninggal,” jelas Gunarta kemarin. Terkait kabar yang beredar bahwa ada penolakan

terhadap jenazah pasien PDP tersebut, Gunarta memastikan bahwa di Sibang Gede tidak ada yang menolak jenazah almarhum.

Karena memang kemarin ada karya di pura setempat dan bertepatan dengan melangsungkan ritual Mendak Bagia.

Ritual mendak itu hanya diikuti 20 orang dan tidak menggunakan sarana gamelan. Artinya mereka telah mengikuti anjuran dari pemerintah.

“Tidak ada penolakan warga ya. Karena memang ada karya di Pura. Lokasinya itu dekat dengan rumahnya,” ungkap birokrat asal Sibang Gede ini.

Karena ada karya, akhirnya disepakati oleh keluarga jenazah di kremasi di Mumbul, Kuta Selatan.

Ia memastikan semua perjalanan kremasi berjalan dengan lancar dan sesuai dengan prosedur. “Karena ada ritual, jadi jenazanya di kremasi di Mumbul, Kuta Selatan,” paparnya.

Di lain sisi, Humas RS Wangaya AA Suastika membenarkan ada pasien  yang sempat dirawat di RS Wangaya dengan status pasien dalam pengawasan (PDP). 

Jenazah itu berjenis kelamin usia 82 tahun.  Pasien masuk ke IGD RS Wangaya tanggal 7 April pukul 19.18.  Selanjutnya pasien dibawa ke ruangan Merak. Namun, almarhum meninggal Rabu kemarin (8/4) pukul 00.40. 

Selanjutnya, dibawa ke kamar jenazah   8 April 2020 pukul 01.30. “Mayat sudah dibawa ke kuburan sesuai SOP mayat dengan Covid-19 oleh petugas jenazah  RS  Wangaya pukul 17.00,” ucapnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/