33.4 C
Jakarta
14 November 2024, 11:43 AM WIB

Wabah Mereda, Kematian Babi di Tabanan Diklaim Turun Drastis

TABANAN – Kasus kematian babi masal yang terjadi di Tabanan diduga akibat African Swine Fever (ASF) diklaim mengalami penurunan.

Penurunan kematian populasi babi tersebut terjadi sejak satu bulan terakhir. Data dari Dinas Peternakan Tabanan menyebut saat ini kematian babi sudah ada di level rendah yakni berkisar di angka empat ekor babi mati per hari.

Kabid Peternakan Dinas Pertanian Kabupaten Tabanan, I Made Suamba, menutyrkan, secara akumulasi total kematian babi secara mendadak di Kabupaten Tabanan sudah mencapai 6.642 ekor.

Namun, jika dibandingkan kondisi sebelumnya, tren angka kematian babi ini sudah mulai mengalami penurunan dengan rata-rata mencapai 4 hingga 6 ekor per harinya.

“Sebelumnya bisa mencapai puluhan ekor babi mati dalam satu hari. Saat ini menurun drastis, hanya terjadi di sejumlah desa saja,” ucapnya.

Suamba menuturkan, meski angka kematian babi ini sudah jauh menurun, namun kondisi tersebut tidak serta merta peternakan babi di Tabanan jauh dari ancaman virus.

Menurutnya, penurunan angka kematian babi ini lebih disebabkan karena jumlah populasi babi yang ada di masyarakat sudah jauh menurun dari sebelumnya.

“Karena jumlah populasi babi di Tabanan sudah menurun, membuat kematian babi ikut turun,” ujarnya.

Lebih lanjut dikatakan, dari pendataan sebelum perayaan Nyepi, pihaknya mendapati populasi babi di Tabanan tercatat sekitar lima ribu ekor. Namun saat ini, pihaknya belum mendata kembali.

Meski populasi babi di Tabanan mengalami penurunan, Suamba mengklaim kondisi ini tidak berdampak pada harga daging babi dan saat ini kata dia harga daging babi di pasaran stabil yakni Rp50 ribu per kilogram. 

TABANAN – Kasus kematian babi masal yang terjadi di Tabanan diduga akibat African Swine Fever (ASF) diklaim mengalami penurunan.

Penurunan kematian populasi babi tersebut terjadi sejak satu bulan terakhir. Data dari Dinas Peternakan Tabanan menyebut saat ini kematian babi sudah ada di level rendah yakni berkisar di angka empat ekor babi mati per hari.

Kabid Peternakan Dinas Pertanian Kabupaten Tabanan, I Made Suamba, menutyrkan, secara akumulasi total kematian babi secara mendadak di Kabupaten Tabanan sudah mencapai 6.642 ekor.

Namun, jika dibandingkan kondisi sebelumnya, tren angka kematian babi ini sudah mulai mengalami penurunan dengan rata-rata mencapai 4 hingga 6 ekor per harinya.

“Sebelumnya bisa mencapai puluhan ekor babi mati dalam satu hari. Saat ini menurun drastis, hanya terjadi di sejumlah desa saja,” ucapnya.

Suamba menuturkan, meski angka kematian babi ini sudah jauh menurun, namun kondisi tersebut tidak serta merta peternakan babi di Tabanan jauh dari ancaman virus.

Menurutnya, penurunan angka kematian babi ini lebih disebabkan karena jumlah populasi babi yang ada di masyarakat sudah jauh menurun dari sebelumnya.

“Karena jumlah populasi babi di Tabanan sudah menurun, membuat kematian babi ikut turun,” ujarnya.

Lebih lanjut dikatakan, dari pendataan sebelum perayaan Nyepi, pihaknya mendapati populasi babi di Tabanan tercatat sekitar lima ribu ekor. Namun saat ini, pihaknya belum mendata kembali.

Meski populasi babi di Tabanan mengalami penurunan, Suamba mengklaim kondisi ini tidak berdampak pada harga daging babi dan saat ini kata dia harga daging babi di pasaran stabil yakni Rp50 ribu per kilogram. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/