29.3 C
Jakarta
22 November 2024, 10:40 AM WIB

Penuhi Kebutuhan Warga, Dusun di Buleleng Buka Keranjang Solidaritas

SINGARAJA – Kondisi perekonomian yang sedang anjlok, sangat memengaruhi kondisi warga. Warga yang tadinya memiliki penghasilan, kini kehilangan pendapatan karena pemotongan gaji maupun pemutusan hubungan kerja.

Hal itu berdampak besar bagi penghidupan warga di desa-desa. Masyarakat di Dusun Kelod Kauh, Desa Panji pun menginisiasi program Keranjang Solidaritas.

Ini merupakan program solidaritas membantu beban masyarakat yang kini jatuh karena kehilangan pendapatan dan pekerjaan.

Program itu mulai dijalankan kemarin (9/4). Warga yang masuk dalam kategori miskin, lansia, kelompok rentan, maupun yang kehilangan pekerjaan, dapat mengambil sembako di bale banjar.

Sementara warga yang tergolong mampu menyumbangkan bahan makanan yang dihimpun di bale banjar.

Setiap orang yang membutuhkan diberikan bantuan berupa 0,5 kilogram beras, dua bungkus mie instan, dua butir telur, serta 150 gram minyak goreng.

Mereka dapat mengambil bantuan setiap hari dengan jumlah yang sama. Hingga pukul 11.00 kemarin, tercatat ada 61 orang yang mengambil bantuan tersebut.

Kelian Banjar Dinas Kelod Kauh Nyoman Marsa Jaya mengatakan program itu tercetus saat melihat beban warga lansia dan warga yang pulang dari rantauan, akibat pandemi covid-19.

Marsa memperkirakan sekitar 30 kepala keluarga di wilayahnya kehilangan pendapatan, karena pandemi tersebut.

“Sejak seminggu ini sudah mulai banyak yang pulang. Ada yang pulang dari kapal pesiar, karena dipulangkan perusahaannya.

Ada juga yang pulang dari merantau di Denpasar karena sudah tidak ada pekerjaan. Ini kan sangat berdampak untuk perekonomian keluarga mereka,” kata Marsa.

Lebih lanjut Marsa mengatakan, pihaknya terus berkomunikasi dengan warga di wilayahnya yang masih memiliki penghasilan.

Mereka didorong membantu warga di wilayahnya, dengan bahan pokok yang ada. Sementara yang tidak memiliki penghasilan, boleh mengambil bahan makanan di bale banjar.

Bantuan yang disalurkan beragam. Ada yang menyumbang beras, mie instant, minyak goreng, telur, gula pasir, masker, maupun uang tunai.

Marsa menjelaskan, bantuan yang dibawa warga dihimpun oleh muda-mudi yang tergabung dalam Sekaa Truna Satya Warga.

Para muda-mudi ini kemudian mengemas bantuan ke dalam paket-paket tertentu. Mereka pula yang mendistribusikan serta menerima bantuan warga.

Pos penerimaan serta distribusi bantuan dibuka mulai pukul 08.00 hinga pukul 11.00 pagi setiap harinya. Pos tersebut akan dibuka selama pandemi masih berlangsung.

“Intinya semangat gotong royong. Target kami bukan pemenuhan kebutuhan mereka sehari-hari. Tapi ini sebatas stimulant saja. Misalnya dia butuh satu kilo beras per hari, kami bantu 0,5 kilogram.

Setidaknya bisa menghemat pengeluaran keluarga. Terutama kan untuk yang miskin, lansia, dan kehilangan pekerjaan dampak corona ini,” papar Marsa. 

SINGARAJA – Kondisi perekonomian yang sedang anjlok, sangat memengaruhi kondisi warga. Warga yang tadinya memiliki penghasilan, kini kehilangan pendapatan karena pemotongan gaji maupun pemutusan hubungan kerja.

Hal itu berdampak besar bagi penghidupan warga di desa-desa. Masyarakat di Dusun Kelod Kauh, Desa Panji pun menginisiasi program Keranjang Solidaritas.

Ini merupakan program solidaritas membantu beban masyarakat yang kini jatuh karena kehilangan pendapatan dan pekerjaan.

Program itu mulai dijalankan kemarin (9/4). Warga yang masuk dalam kategori miskin, lansia, kelompok rentan, maupun yang kehilangan pekerjaan, dapat mengambil sembako di bale banjar.

Sementara warga yang tergolong mampu menyumbangkan bahan makanan yang dihimpun di bale banjar.

Setiap orang yang membutuhkan diberikan bantuan berupa 0,5 kilogram beras, dua bungkus mie instan, dua butir telur, serta 150 gram minyak goreng.

Mereka dapat mengambil bantuan setiap hari dengan jumlah yang sama. Hingga pukul 11.00 kemarin, tercatat ada 61 orang yang mengambil bantuan tersebut.

Kelian Banjar Dinas Kelod Kauh Nyoman Marsa Jaya mengatakan program itu tercetus saat melihat beban warga lansia dan warga yang pulang dari rantauan, akibat pandemi covid-19.

Marsa memperkirakan sekitar 30 kepala keluarga di wilayahnya kehilangan pendapatan, karena pandemi tersebut.

“Sejak seminggu ini sudah mulai banyak yang pulang. Ada yang pulang dari kapal pesiar, karena dipulangkan perusahaannya.

Ada juga yang pulang dari merantau di Denpasar karena sudah tidak ada pekerjaan. Ini kan sangat berdampak untuk perekonomian keluarga mereka,” kata Marsa.

Lebih lanjut Marsa mengatakan, pihaknya terus berkomunikasi dengan warga di wilayahnya yang masih memiliki penghasilan.

Mereka didorong membantu warga di wilayahnya, dengan bahan pokok yang ada. Sementara yang tidak memiliki penghasilan, boleh mengambil bahan makanan di bale banjar.

Bantuan yang disalurkan beragam. Ada yang menyumbang beras, mie instant, minyak goreng, telur, gula pasir, masker, maupun uang tunai.

Marsa menjelaskan, bantuan yang dibawa warga dihimpun oleh muda-mudi yang tergabung dalam Sekaa Truna Satya Warga.

Para muda-mudi ini kemudian mengemas bantuan ke dalam paket-paket tertentu. Mereka pula yang mendistribusikan serta menerima bantuan warga.

Pos penerimaan serta distribusi bantuan dibuka mulai pukul 08.00 hinga pukul 11.00 pagi setiap harinya. Pos tersebut akan dibuka selama pandemi masih berlangsung.

“Intinya semangat gotong royong. Target kami bukan pemenuhan kebutuhan mereka sehari-hari. Tapi ini sebatas stimulant saja. Misalnya dia butuh satu kilo beras per hari, kami bantu 0,5 kilogram.

Setidaknya bisa menghemat pengeluaran keluarga. Terutama kan untuk yang miskin, lansia, dan kehilangan pekerjaan dampak corona ini,” papar Marsa. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/