NEGARA – Empat orang positif Covid-19 di Jembrana sudah dilakukan pemeriksaan Swab yang kedua. Hasilnya, salah satu pasien negatif terinfeksi Covid-19, sedangkan tiga orang lagi masih positif.
Namun demikian, satu orang yang sudah negatif hasil swab, perlu dilakukan swab lagi untuk memastikan sudah tidak ada infeksi virus.
Apabila hasil swab lagi hasilnya tetap negatif, pasien positif asal Desa Pangyangan, Kecamatan Pekutatan tersebut sudah bisa keluar dari ruang isolasi RSU Negara.
Namun, yang bersangkutan tetap menjalankan protokol dengan menjalani isolasi mandiri selama 14 hari di rumah.
Secara umum, empat orang positif Covid-19 yang sudah lebih dulu di rawat di ruang isolasi, kondisi kesehatan membaik. Tidak ada pneumonia berat.
“Perlu dilakukan swab lagi untuk benar-benar memastikan bahwa pasien ini negatif,” kata Humas Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jembrana I Gusti Agung Putu Arisantha kemarin.
Secara keseluruhan total warga Jembrana positif Covid-19, sebanyak 6 orang. Rinciannya, 5 orang dirawat di RSU Negara. Satu orang warga ber KTP Jembrana sudah terdata dan dirawat di Denpasar.
Sehingga, orang positif Covid-19 yang terdata di Gugus Tugas Jembrana sebanyak 5 orang. “Satu orang positif ber-KTP Jembrana tercatat di Denpasar dirawat di RSUP Sanglah,” jelasnya.
Arisantha menjelaskan, RSU Negara saat ini merawat 5 orang positif Covid-19, karena ada tambahan satu orang positif Covid-19 berdasar hasil PCR.
Satu orang tambahan positif Covid-19 asal Desa Pergung, Kecamatan Mendoyo tersebut, merupakan pekerja migran Indonesia (PMI) yang diduga terinfeksi virus dari temannya asal Kecamatan Melaya yang lebih dulu dinyatakan positif.
“Hasil contact tracing sama-sama pulang dari pesiar. Saat pulang dari bandara, mereka berdua satu mobil taksi pulang ke Jembrana. Jadi masih belum diketahui apakah terinfeksi dari temannya atau dari tempat kerjanya,” jelasnya.
Sedangkan satu orang warga ber KTP Jembrana yang positif, masih menjalani perawatan di RS Udayana.
PMI asal Desa Gumrih tersebut saat tiba di Bandara Ngurah Rai langsung di karantina karena hasil rapid test positif, sedangkan hasil swab belum keluar, sehingga masuk dalam daftar PDP.
“Belum sempat pulang ke rumahnya (di Gumbrih). Hasil swab belum keluar,” ujarnya. Selain lima orang yang sudah dinyatakan positif di RSU Negara, satu orang PDP asal Kecamatan Melaya juga diisolasi di RSU Negara.
Sebelumnya, PDP yang merupakan PMI tersebut sudah membawa hasil rapid test positif corona dari tempat kerjanya. Satu orang PMI tersebut sempat melakukan isolasi mandiri di rumah dan menolak isolasi di RSU Negara.
Tim dari gugus tugas akhirnya melakukan pendekatan membujuk PMI tersebut untuk dibawa ke RSU Negara.
Rencananya, Senin hari ini (13/4) akan dilakukan swab untuk memastikan infeksi virus. “Sebenarnya, jika ada yang positif bisa melakukan isolasi mandiri di rumah.
Tapi, harus dipikirkan secara komprehensif, karena isolasi mandiri harus standar penjagaan, perawatan. Agar fokus, harus isolasi di rumah sakit,” terangnya.
Mengenai jumlah orang dalam pemantauan, hingga kemarin sebanyak 129 orang. Rinciannya, masih proses pemantauan dan isolasi di rumah 80 orang, selesai pemantauan 49 orang.
Sebagian besar ODP sudah menjalani rapid test dan dinyatakan negatif.