GIANYAR – Pemerintah Kecamatan Blahbatuh telah menutup pantai Pering dan Pantai Saba di Kecamatan Blahbatuh.
Meski akses ditutup, nyatanya pada Minggu kemarin (12/4) aktivitas masih tetap ramai. Petugas gabungan di Kecamatan Blahbatuh langsung melakukan penertiban terhadap pengunjung maupun pedagang.
Penertiban dilakukan oleh jajaran Kecamatan lantaran imbauan lock down ke pantai tak digubris pengunjung pantai.
Pengunjung ramai. Bahkan pedagang nekat menggelar dagangan mereka. Camat Blahbatuh, Ida Bagus Dharma Yudha, membenarkan masih ada warga yang bandel dan beraktivitas di luar rumah.
“Para pengunjung dan pedagang memengkung (membandel, red), makanya kami lakukan penertiban,” ujar Camat Blahbatuh IB Dharma Yudha.
Kata camat, penutupan pantai itu sebagai tindak lanjut dari aturan dari pusat hingga kepala daerah. Tujuannnya untuk meniadakan keramaian guna mencegah penyebaran Covid-19.
“Iya ini sesuai dengan, SE Gubernur, SE Bupati, dan maklumat Kapolri,” tegasnya. Saat penertiban, pedagang yang nekat jualan kebanyakan dari kecamatan Blahbatuh.
“Itu semua warga kami, warga saya juga. Namun bagaimana lagi, warga yang bosan di rumah banyak yang memilih ke pantai. Lalu ada dagang yang buka, pantai menjadi ramai,” terangnya.
Selain telah memasang spanduk larangan ke pantai, pihaknya akan menempatkan petugas Satpol PP dan Pecalang.
Petugas akan berjaga di pintu masuk pantai. “Sudah kami tempatkan Satpol PP Kecamatan dan Pecalang untuk berjaga,” pungkasnya.
Di bagian lain, Perbekel Desa Saba, Ketut Redhana, menyatakan pantai tidak ditutup total. “Pantai masih tetap dibuka bila ada kegiatan adat dan agama,” ujarnya.
Bahkan, kata dia, nelayan yang mata pencahariannya di laut masih diperbolehkan masuk pantai.
“Nelayan masih tetap bisa melaut. Pemancing masih bisa tetap mancing, asalkan tetap menuruti Physical Distancing,” pungkasnya.