DENPASAR – Virtual Meeting Manajer Liga 1 2020 sudah dilakukan Senin lalu (13/4). Tercatat ada 14 manajer yang ikut dalam virtual meeting tersebut dengan PT LIB.
Ada enam keputusan yang sudah dibuat dari hasil virtual meeting 14 Klub Liga 1 2020. Salah satu yang penting bagi pemain dan pelatih adalah masalah gaji.
Berdasar keputusan tersebut, klub Liga 1 sepakat tetap akan membayar gaji pemain, pelatih, dan ofisial tim sesuai SK PSSI.
Kedua, jika kompetisi berhenti atau diberhentikan, maka status gaji bulan Juli sampai dengan akhir kontrak menjadi batal dan tidak ada kewajiban klub membayar kompensasi.
Menanggapi beberapa poin dari virtual meeting tersebut, bek kiri Serdadu Tridatu Michael Yansen Orah sedikit angkat bicara.
Menurutnya, apapun keputusan yang dibuat dia siap menerimanya. “Semua tergantung keputusan dari PSSI dan semua pihak yang terlibat.
Keputusan apapun yang dibuat, ini menyangkut dengan kesehatan banyak orang,” beber Michael Orah kemarin.
Melihat situasi dan kondisi yang ada sekarang ini, Michael Orah juga memilih untuk tetap berada di rumah saja.
“Kalau melihat kedepannya, rencana saya tetap seperti biasa. Saya tetap berada di rumah dan memilih untuk latihan di rumah saja,” beber pemilik nomor punggung 85 tersebut.
Mengenai turnamen yang diwacanakan oleh 14 klub dan PT LIB pada bulan September, mantan bek kiri Persija Jakarta tersebut masih perlu untuk melihat apa yang akan terjadi kedepannya.
“Semuanya tergantung ya. Kalau seandainya masih ada virus corona, lebih baik tidak perlu ada kompetisi lagi tahun ini karena keselamatan yang utama,” tegasnya.
Dia juga akhirnya pasrah karena salah satu poin kesepakatan dari virtual meeting adalah klub menyetujui pembayaran gaji pemain,
pelatih, dan ofisial tim sesuai dengan SK PSSI meskipun APPI mencoba untuk menggugat keputusan klub yang sudah memotong gaji pemain terhitung sejak bulan Maret.
“Semoga Tuhan Yesus membukakan hati setiap manusia dan juga membukakan jalan yang terbaik,” tutupnya.