33.4 C
Jakarta
22 November 2024, 14:29 PM WIB

Pasang Tarif Bawah untuk Karantina, Aneka Hotel: Ini Murni Kemanusiaan

SINGARAJA – Sejumlah hotel di Buleleng siap dijadikan lokasi karantina pekerja migran yang baru datang dari luar negeri.

Kesiapan itu dilontarkan Ketua PHRI Buleleng Dewa Ketut Suardipa. Menurut Suardipa, selain Hotel Aneka, ada beberapa hotel lain yang sudah menyatakan bersedia.

Yakni Hotel Wijaya, Adirama, Sunari, Aneka, Billibo, serta Mandari Hotel. “Kalau mau bicara profit, itu memang sulit. Tapi ini karena kemanusiaan.

Pengelola paham dan sadar bahwa ekonomi kita ditopang pariwisata. Jadi makin cepat ini dilalui, semakin cepat pariwisata pulih. Toh yang dapat manfaatnya kan kita juga,” kata Suardipa kemarin.

Menurut Suardipa tercatat ada 171 hotel dan villa di seluruh Buleleng. Perhimpunan melalui koordiantor wilayah di masing-masing kecamatan akan melakukan pendekatan pada pengelola.

Sehingga para pekerja migrant bisa menghuni penginapan selama masa karantina mandiri. “Dengan suasana tempat tidur yang layak, mereka bisa lebih tenang.

Kalau fasilitasnya tidak baik, justru imun tubuhnya berpotensi turun. Kalau fasilitasnya baik, tentu imun tubuhnya juga baik,” imbuhnya.

Sementara itu, Sales Manager (SM) Aneka Hotel Gede Sukayasa mengatakan, pihak hotel hanya mengenakan tarif Rp 200 ribu per kamar per malam.

Tarif itu jauh lebih rendah dari tarif normal yang mencapai Rp 1 juta per malam. Meski tarifnya turun jauh, pihaknya tak akan mengurangi fasilitas yang ada.

“Total kamar kami kan 55 kamar, dengan dua jenis tipe kamar yang ada. Meski harganya segitu, fasilitas tidak kami kurangi. Masih standar bintang tiga.

Ini murni rasa kemanusiaan dan bentuk dukungan kami pada pemerintah agar lebih cepat bisa tangani wabah ini.

Karena dari sisi kami selaku pelaku pariwisata, semakin cepat bisa ditangani pandemic ini, operasional kami juga makin cepat kembali,” kata Sukayasa.

Di sisi lain, pemerintah membuka peluang bagi satgas penanggulangan covid-19 di tingkat desa, menempatkan para pekerja migran di fasilitas penginapan yang disediakan pemerintah.

Salah satunya di Aneka Hotel Lovina. Namun, penempatan itu disertai dengan sejumlah catatan. Salah satunya, tidak tersedia fasilitas penginapan di wilayahnya. 

SINGARAJA – Sejumlah hotel di Buleleng siap dijadikan lokasi karantina pekerja migran yang baru datang dari luar negeri.

Kesiapan itu dilontarkan Ketua PHRI Buleleng Dewa Ketut Suardipa. Menurut Suardipa, selain Hotel Aneka, ada beberapa hotel lain yang sudah menyatakan bersedia.

Yakni Hotel Wijaya, Adirama, Sunari, Aneka, Billibo, serta Mandari Hotel. “Kalau mau bicara profit, itu memang sulit. Tapi ini karena kemanusiaan.

Pengelola paham dan sadar bahwa ekonomi kita ditopang pariwisata. Jadi makin cepat ini dilalui, semakin cepat pariwisata pulih. Toh yang dapat manfaatnya kan kita juga,” kata Suardipa kemarin.

Menurut Suardipa tercatat ada 171 hotel dan villa di seluruh Buleleng. Perhimpunan melalui koordiantor wilayah di masing-masing kecamatan akan melakukan pendekatan pada pengelola.

Sehingga para pekerja migrant bisa menghuni penginapan selama masa karantina mandiri. “Dengan suasana tempat tidur yang layak, mereka bisa lebih tenang.

Kalau fasilitasnya tidak baik, justru imun tubuhnya berpotensi turun. Kalau fasilitasnya baik, tentu imun tubuhnya juga baik,” imbuhnya.

Sementara itu, Sales Manager (SM) Aneka Hotel Gede Sukayasa mengatakan, pihak hotel hanya mengenakan tarif Rp 200 ribu per kamar per malam.

Tarif itu jauh lebih rendah dari tarif normal yang mencapai Rp 1 juta per malam. Meski tarifnya turun jauh, pihaknya tak akan mengurangi fasilitas yang ada.

“Total kamar kami kan 55 kamar, dengan dua jenis tipe kamar yang ada. Meski harganya segitu, fasilitas tidak kami kurangi. Masih standar bintang tiga.

Ini murni rasa kemanusiaan dan bentuk dukungan kami pada pemerintah agar lebih cepat bisa tangani wabah ini.

Karena dari sisi kami selaku pelaku pariwisata, semakin cepat bisa ditangani pandemic ini, operasional kami juga makin cepat kembali,” kata Sukayasa.

Di sisi lain, pemerintah membuka peluang bagi satgas penanggulangan covid-19 di tingkat desa, menempatkan para pekerja migran di fasilitas penginapan yang disediakan pemerintah.

Salah satunya di Aneka Hotel Lovina. Namun, penempatan itu disertai dengan sejumlah catatan. Salah satunya, tidak tersedia fasilitas penginapan di wilayahnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/