SINGARAJA – Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Buleleng menyiapkan sekitar 1.500 kamar hotel sebagai tempat karantina bagi orang tanpa gangguan (OTG) khusus bagi PMI Buleleng yang baru pulang dari luar negeri.
Keterlibatan PHRI Buleleng untuk menyediakan lokasi karantina bagi PMI, sebagai upaya pencegahan Covid-19 di Buleleng. Apalagi Buleleng masuk dalam wilayah transmisi lokal.
“Kami berupaya melakukan pendekatan kepada para pemilik hotel untuk bersedia menyediakan kamar untuk karantina bagi PMI,” kata Ketua PHRI Buleleng Dewa Ketut Suardipa.
Dia menjelaskan, awalnya pihaknya hanya menyediakan tiga hotel bagi PMI Buleleng. Namun, karena kebutuhan begitu banyak dan terus berdatangan PMI asal Buleleng, ada 22 hotel yang sudah bersedia dan pihaknya siapkan.
Semua hotel bagi pekerja migran Indonesia (PMI) berstandar bintang tiga. “Untuk budget sewa hotel, tidak kami tentukan, jadi harus relevan dengan kemampuan keuangan daerah.
Karena ini adalah rasa kemanusian, terpenting mereka (PMI, red) bisa tinggal nyaman dan layak saat menjalani masa karantina,” terangnya.
Diakui Dewa Suardipa, memang masih banyak hotel di Buleleng yang belum mau menampung karantina bagi PMI.
Alasannya karena masih mempertimbangkan sisi protocol kesehatan. Tapi, itu wajar saja bagi mengingat kondisi saat ini.
Kendati masih banyak pemilik hotel yang belum terlibat, pihaknya akan melakukan pendekatan dan menjelaskan bahwa penanganan PMI di masing-masing hotel lokasi karantina sesuai protop kesehatan penanganan Covid-19.
“Kami berharap para PMI yang dikarantina sementara di hotel mereka disiplin. Mereka mengikuti protap kesehatan. Sehingga mereka usai dikarantina selama dua pekan dapat bertemu dengan keluarga dengan kondisi sehat,” pungkasnya.