25.1 C
Jakarta
20 November 2024, 3:44 AM WIB

Rapid Test Ibu Hamil Positif, Janin Meninggal, Ini Versi RS Sanjiwani

DENPASAR – Seorang ibu hamil yang memiliki indikasi corona virus diseases (Covid-19) asal Gianyar harus menelan pil pahit.

Si ibu harus kehilangan bayi yang baru dilahirkannya. Kini sang ibu langsung diisolasi di ruang Nusa Indah RSUP Sanglah.

Direktur RSUD Sanjiwani Gianyar dr. Ida Komang Upeksa, membenarkan ada ibu hamil keguguran dengan hasil reaktif yang meninggal di RSUP Sanglah.

Menurutnya, pasien tersebut awalnya dirawat di RS swasta di Gianyar. Sebelum ke RSUP Sanglah, sempat mendapat perawatan di RS Sanjiwani.

“Karena penuh di ruangan (operasi, red). Saat itu kami ada tindakan juga, jadi kami rujuk ke RSUP Sanglah,” ujar dr. Upeksa.

Dia menegaskan, tidak menolak pasien reaktif. “Karena penuh. Kami bisa mengambil yang reaktif cuma karena penuh,” terangnya.

Mengenai kondisi ibu tersebut, dr. Upeksa mengaku sang ibu sedang dirawat. “Tinggal menunggu PCR (Polymerase Chain Reaction, red). Kalau negatif pulang, kalau positif dirawat,” jelasnya.

Apabila hasil tes lanjutan itu menjurus ke positif, maka sang suami juga akan dicek juga. “Tentunya dari Dinas Kesehatan akan men-tracing semuanya,” pungkasnya.

Sebelumnya, Dirut RSUP Sanglah dr Wayan Sudana mengatakan, pasien berusia 35 itu merupakan kiriman dari RS Sanjiwani, Gianyar.

Posisi janinnya sudah meninggal dalam kandungan. Pihak rumah sakit sendiri langsung melakukan operasi (SC) kemarin pagi.

“Sekarang ibunya dirawat di ruang Isolasi Nusa Indah,” ucap dr. Wayan Sudana. Menurut dr Sudana, si pasien baru menjalani rapid test dengan hasil positif.

Namun, untuk memastikan masih perlu dilakukan tes swab atau PCR. “Baru hasil rapid test yang keluar.

Jadi, belum bisa kita nyatakan Covid-19, sedang ditindaklanjuti dengan test real time PCR (Polymerase Chain Reactio),” bebernya.

DENPASAR – Seorang ibu hamil yang memiliki indikasi corona virus diseases (Covid-19) asal Gianyar harus menelan pil pahit.

Si ibu harus kehilangan bayi yang baru dilahirkannya. Kini sang ibu langsung diisolasi di ruang Nusa Indah RSUP Sanglah.

Direktur RSUD Sanjiwani Gianyar dr. Ida Komang Upeksa, membenarkan ada ibu hamil keguguran dengan hasil reaktif yang meninggal di RSUP Sanglah.

Menurutnya, pasien tersebut awalnya dirawat di RS swasta di Gianyar. Sebelum ke RSUP Sanglah, sempat mendapat perawatan di RS Sanjiwani.

“Karena penuh di ruangan (operasi, red). Saat itu kami ada tindakan juga, jadi kami rujuk ke RSUP Sanglah,” ujar dr. Upeksa.

Dia menegaskan, tidak menolak pasien reaktif. “Karena penuh. Kami bisa mengambil yang reaktif cuma karena penuh,” terangnya.

Mengenai kondisi ibu tersebut, dr. Upeksa mengaku sang ibu sedang dirawat. “Tinggal menunggu PCR (Polymerase Chain Reaction, red). Kalau negatif pulang, kalau positif dirawat,” jelasnya.

Apabila hasil tes lanjutan itu menjurus ke positif, maka sang suami juga akan dicek juga. “Tentunya dari Dinas Kesehatan akan men-tracing semuanya,” pungkasnya.

Sebelumnya, Dirut RSUP Sanglah dr Wayan Sudana mengatakan, pasien berusia 35 itu merupakan kiriman dari RS Sanjiwani, Gianyar.

Posisi janinnya sudah meninggal dalam kandungan. Pihak rumah sakit sendiri langsung melakukan operasi (SC) kemarin pagi.

“Sekarang ibunya dirawat di ruang Isolasi Nusa Indah,” ucap dr. Wayan Sudana. Menurut dr Sudana, si pasien baru menjalani rapid test dengan hasil positif.

Namun, untuk memastikan masih perlu dilakukan tes swab atau PCR. “Baru hasil rapid test yang keluar.

Jadi, belum bisa kita nyatakan Covid-19, sedang ditindaklanjuti dengan test real time PCR (Polymerase Chain Reactio),” bebernya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/