25.6 C
Jakarta
23 November 2024, 5:30 AM WIB

Data 200 KK Miskin Tercecer, Punya Mobil Dicoret dari Bantuan Covid-19

GIANYAR – Pendataan warga miskin di Kabupaten Gianyar terjadi kekeliruan. Seperti yang terungkap dalam sidak yang dilakukan oleh Perbekel Desa Taro, Kecamatan Tegalalang, I Wayan Warka.

Hasil sidaknya keliling desa, menemukan 200 Kepala Keluarga tak mampu tercecer. Justru orang punya mobil masuk dalam calon penerima bantuan.

Perbekel  Wayan Warka menyatakan sidak itu dilakukan beberapa hari ini berkaitan dengan Bantuan Langsung Tunai (BLT).

Rencananya BLT digelontor oleh Kementerian Desa Tertinggal dan program pemerintah Gianyar.

“Kami bersinergi untuk mendata KK miskin. Yang belum pernah mendapatkan bantuan dari pusat, termasuk dari bupati cukup banyak,” ujar Wayan Warka.

Diakui, saat turun ke lapangan, ada 200 keluarga yang tidak masuk data warga miskin selama ini. “Itu yang kami alami dan lihat sendiri. Baik keadaan rumahnya,” ujarnya.

Yang mengejutkan, saat sidak itu, perbekel justru melihat yang dapat bantuan malah orang mampu.

“Yang sudah berkecukupan kami eksekusi. Ini gak layak dapat bantuan. Kami berikan pengertian, mari malu jadi orang miskin.

Kami berikan ke orang yang berhak,” ujarnya menirukan saat dirinya memberikan pengertian kepada penerima bantuan salah sasaran itu.

Orang yang mampu, dia contohkan, ada yang punya kendaraan roda empat. “Ada beberapa nama yang tidak layak. Contoh punya mobil, punya rumah berlantai. Hidup berkecukupan, kami coret,” tegasnya.

Pihaknya berulang kali memberikan pengertian kepada orang salah sasaran itu. “Mereka (yang mampu dan salah sasaran menerima bantuan, red)

harus peduli. Mari bersama melawan Covid-19. Yang betul-betul membutuhkan bantuan harus diberikan,” pintanya.

Bantuan berupa BLT yang diberikan itu sebesar Rp 600 ribu per kepala keluarga. Mereka akan menerima Rp 600 ribu selama 3 bulan ke depan.

Jadi total yang diterima warga tak mampu mencapai Rp 1,8 juta. “Selama pencegahan virus Covid-19, melalui dana desa, diberikan Rp 600 ribu kali 3 bulan. Cairnya, akhir April harus sudah cair melalui rekening bank,” pungkasnya.

Di bagian lain, bantuan sembako bagi KK miskin di Kabupaten Gianyar mencapai 7.554 KK. Menurut Ketua PKK Kabupaten Gianyar, Ida Ayu Surya Adnyani Mahayastra, data penerima sembako itu akan melonjak.

Saat pandemi ini, banyak yang kena imbas. “Data harus benar dan akurat. Agar bantuan yang diberikan tidak tumpang tindih,” ujarnya.

Diakui, ada banyak bantuan dari berbagai sumber pemerintah pusat. “Melalui PKH (Program Keluarga Harapan, red) maupun melalui BLT (Bantuan Langsung Tunai, red),” pungkasnya. 

GIANYAR – Pendataan warga miskin di Kabupaten Gianyar terjadi kekeliruan. Seperti yang terungkap dalam sidak yang dilakukan oleh Perbekel Desa Taro, Kecamatan Tegalalang, I Wayan Warka.

Hasil sidaknya keliling desa, menemukan 200 Kepala Keluarga tak mampu tercecer. Justru orang punya mobil masuk dalam calon penerima bantuan.

Perbekel  Wayan Warka menyatakan sidak itu dilakukan beberapa hari ini berkaitan dengan Bantuan Langsung Tunai (BLT).

Rencananya BLT digelontor oleh Kementerian Desa Tertinggal dan program pemerintah Gianyar.

“Kami bersinergi untuk mendata KK miskin. Yang belum pernah mendapatkan bantuan dari pusat, termasuk dari bupati cukup banyak,” ujar Wayan Warka.

Diakui, saat turun ke lapangan, ada 200 keluarga yang tidak masuk data warga miskin selama ini. “Itu yang kami alami dan lihat sendiri. Baik keadaan rumahnya,” ujarnya.

Yang mengejutkan, saat sidak itu, perbekel justru melihat yang dapat bantuan malah orang mampu.

“Yang sudah berkecukupan kami eksekusi. Ini gak layak dapat bantuan. Kami berikan pengertian, mari malu jadi orang miskin.

Kami berikan ke orang yang berhak,” ujarnya menirukan saat dirinya memberikan pengertian kepada penerima bantuan salah sasaran itu.

Orang yang mampu, dia contohkan, ada yang punya kendaraan roda empat. “Ada beberapa nama yang tidak layak. Contoh punya mobil, punya rumah berlantai. Hidup berkecukupan, kami coret,” tegasnya.

Pihaknya berulang kali memberikan pengertian kepada orang salah sasaran itu. “Mereka (yang mampu dan salah sasaran menerima bantuan, red)

harus peduli. Mari bersama melawan Covid-19. Yang betul-betul membutuhkan bantuan harus diberikan,” pintanya.

Bantuan berupa BLT yang diberikan itu sebesar Rp 600 ribu per kepala keluarga. Mereka akan menerima Rp 600 ribu selama 3 bulan ke depan.

Jadi total yang diterima warga tak mampu mencapai Rp 1,8 juta. “Selama pencegahan virus Covid-19, melalui dana desa, diberikan Rp 600 ribu kali 3 bulan. Cairnya, akhir April harus sudah cair melalui rekening bank,” pungkasnya.

Di bagian lain, bantuan sembako bagi KK miskin di Kabupaten Gianyar mencapai 7.554 KK. Menurut Ketua PKK Kabupaten Gianyar, Ida Ayu Surya Adnyani Mahayastra, data penerima sembako itu akan melonjak.

Saat pandemi ini, banyak yang kena imbas. “Data harus benar dan akurat. Agar bantuan yang diberikan tidak tumpang tindih,” ujarnya.

Diakui, ada banyak bantuan dari berbagai sumber pemerintah pusat. “Melalui PKH (Program Keluarga Harapan, red) maupun melalui BLT (Bantuan Langsung Tunai, red),” pungkasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/