DENPASAR – Komisi II DPRD Bali mulai mengkhawatirkan tingginya angka pengangguran yang bisa berujung pada masalah sosial.
Komisi II melakukan pemantauan di Kecamatan Kuta Selatan, Badung, kemarin. Anggota Komisi II DPRD Bali, I Ketut Tama Tenaya, Anak Agung Ngurah Adhi Ardhana dan Grace Anastasia Surya Widjaja.
Dijelaskan Tama, koordinasi terkait penanggulangan Covid-19 di Kuta Selatan sudah berjalan dengan baik.
“Ada satu catatan yang perlu dipikirkan segera. Perlu dicarikan solusinya. Karena di Kuta Selatan, banyak pendatang yang kehilangan pekerjaan. Sementara mau pulang mudik mereka tidak bisa,” tandas Tama.
Kebanyakan dari mereka bekerja pada sektor informal. Misalnya bekerja sebagai buruh bangunan di proyek-proyek.
Tapi sekarang ini aktivitas proyek mereka terhenti. Sehingga mereka tidak ada pekerjaan. “Bahkan, ada juga kok tamu asing yang luntang-lantung,” bebernya.
Tama menilai masalah ini tidak hanya terjadi di Kuta Selatan saja. Di wilayah lainnya pun, khususnya yang padat pendatang, juga akan mengalami kondisi yang sama.
Khusus untuk tamu asing yang luntang-lantung, Tama berharap Kantor Imigrasi melakukan penelusuran di lapangan.
Tama menegaskan, ancaman masalah sosial ini perlu dicarikan solusi dan titik temu. Pemerintah pusat dan daerah perlu memerhatikan para penduduk pendatang yang kehilangan pekerjaan, namun tidak bisa balik ke kampungnya.
Karena saat ini mudik sedang dilarang. Menurut Tama, kondisi tersebut juga tidak terlepas dari larangan mudik yang berlaku secara nasional.
Ketentuan mengenai larangan inipun sudah dituangkan dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 25 Tahun 2020. Implementasinya bahkan sudah dimulai sejak hari pertama puasa, Jumat (24/4) lalu.
Di lain sisi, mereka sudah tidak bisa bekerja, tapi dilarang pulang kampung. Bahkan, mereka juga tidak bisa ngekos.
“Ini lama-kelamaan akan jadi masalah sosial yang perlu segera diantisipasi,” tukas politikus kawakan dapil Badung itu.