29.3 C
Jakarta
22 November 2024, 11:27 AM WIB

Ekspor Lobster Ditutup Karena Covid-19, Nelayan Tabanan Gigit Jari

TABANAN – Nelayan lobster di Desa Yeh Gangga Tabanan ditengah Pandemi Covid-19 kini hanya bisa pasrah.

Pasalnya, sejak 11 April 2020 lalu, ekspor lobster maupun hasil perikanan yang lainnya ditutup pemerintahan sementara waktu. 

Sehingga para nelayan lobster Yeh Gangga hanya mengandalkan pasar lokal di Bali saja dengan membanderol harga murah. Kondisi ini pun membuat sejumlah nelayan memilih tidak melaut.

Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua DPC Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Tabanan I Ketut Arsana Yasa.

Dia mengungkapkan, harga lobster dengan berat 100-200 gram di pasaran mencapai Rp 450 ribu per kilogram.

Namun saat ini dengan ukuran tersebut harganya turun dikisaran Rp 80 sampai Rp 100 ribu per kg. Begitu juga harga lobster di atas 200 gram hanya berkisar diharga Rp 350 ribu per kg.

“Nelayan lobster sekarang ini hampir tidak melaut, sebab harga lobster terjun bebas hanya Rp 80 ribu per kilogram,” jelas Arsana Yasa.

Padahal, kata Arsana, untuk bulan April hingga Mei merupakan musim yang bagus untuk lobster, hanya saja dengan harga lobster yang anjlok membuat para nelayan enggan melaut.

Pihaknya berharap Permen-KP No 56 tahun 2016 tentang lobster bisa direvisi, dan penerbangan segera dibuka agar pengiriman ekspor lobster bisa kembali berlangsung.

Dia juga berharap harga jual lobster Kembali normal sehingga nelayan bisa bergairah kembali. “Bulan April sangatlah bagus untuk menangkap lobster,

tetapi karena harganya murah dan biaya produksi tangkap yang tinggi membuat nelayan enggan melaut,” tandas pria yang juga sebagai anggota DPRD Tabanan ini. 

TABANAN – Nelayan lobster di Desa Yeh Gangga Tabanan ditengah Pandemi Covid-19 kini hanya bisa pasrah.

Pasalnya, sejak 11 April 2020 lalu, ekspor lobster maupun hasil perikanan yang lainnya ditutup pemerintahan sementara waktu. 

Sehingga para nelayan lobster Yeh Gangga hanya mengandalkan pasar lokal di Bali saja dengan membanderol harga murah. Kondisi ini pun membuat sejumlah nelayan memilih tidak melaut.

Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua DPC Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Tabanan I Ketut Arsana Yasa.

Dia mengungkapkan, harga lobster dengan berat 100-200 gram di pasaran mencapai Rp 450 ribu per kilogram.

Namun saat ini dengan ukuran tersebut harganya turun dikisaran Rp 80 sampai Rp 100 ribu per kg. Begitu juga harga lobster di atas 200 gram hanya berkisar diharga Rp 350 ribu per kg.

“Nelayan lobster sekarang ini hampir tidak melaut, sebab harga lobster terjun bebas hanya Rp 80 ribu per kilogram,” jelas Arsana Yasa.

Padahal, kata Arsana, untuk bulan April hingga Mei merupakan musim yang bagus untuk lobster, hanya saja dengan harga lobster yang anjlok membuat para nelayan enggan melaut.

Pihaknya berharap Permen-KP No 56 tahun 2016 tentang lobster bisa direvisi, dan penerbangan segera dibuka agar pengiriman ekspor lobster bisa kembali berlangsung.

Dia juga berharap harga jual lobster Kembali normal sehingga nelayan bisa bergairah kembali. “Bulan April sangatlah bagus untuk menangkap lobster,

tetapi karena harganya murah dan biaya produksi tangkap yang tinggi membuat nelayan enggan melaut,” tandas pria yang juga sebagai anggota DPRD Tabanan ini. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/