25.2 C
Jakarta
22 November 2024, 8:34 AM WIB

Jadi Saksi Mata BU Kontra PSM, Cinta Sepak Bola Indonesia Luar Dalam

DENPASAR – Basis supporter Bali United tidak hanya didominasi warga lokal, tapi juga luar negeri. Saat Bali United bertanding di Stadion Kapten Dipta Gianyar, banyak suporter mancanegara yang menyaksikan Serdadu Tridatu berlaga.

Nah, di antara suporter mancanegara itu ada satu suporter yang sangat loyal. Suporter ini sudah mengikuti Bali United sejak tahun 2017. Dia adalah Guideges.

Mungkin sudah banyak orang yang kenal sosok suporter asal Prancis tersebut karena militansinya sampai harus rela mempertaruhkan

keselamatannya untuk melihat langsung kemenangan Bali United kontra PSM Makassar di Stadion Andi Mattalatta, Makassar, saat pekan ke-33 Liga 1 2017 lalu.

“Jelas saya sangat sedih tidak ada sepak bola. Kamu tahu sendiri, saya hampir setiap pertandingan selalu datang ke stadion.

Saya juga hampir setiap latihan selalu melihat mereka (Bali United). Sekarang saya harus rela tidak beraktvitas sementara waktu,” terang Guideges.

Meskipun tidak ada latihan pun, dia juga cukup akrab dengan beberapa pemain terutama pemain lokal. Muhammad Taufiq dan Dias Angga Putra menjadi salah satu sahabat karibnya diluar lapangan.

Beberapa kali dia terlihat sedang bercakap di salah satu toko gelato yang ada di kawasan Kerobokan, Kuta Utara, Badung.

Dia juga sering bertemu dengan pemain naturalisasi seperti Ilija Spasojevic dan Stefano Lilipaly. “Saya sangat cinta sepak bola, terutama sepak bola di Indonesia.

Sepak bola di Indonesia, mengingatkan saya tentang era sepak bola di Eropa pada tahun 80 – an. Itu sebabnya saya sering ngobrol dengan pemain

Bali United karena kecintaan saya di dunia ini,” terang pria yang juga menjadi fans berat klub Ligue 1 AS Monaco tersebut.

Dengan situasi sekarang ini, dia terpaksa tidak bisa pulang ke negara asalnya untuk sementara waktu. Baginya tidak masalah karena dia sudah terlanjur cinta tinggal di Bali.

Dia memiliki villa di kawasan Canggu. “Satu hal yang terpenting, saya sangat rindu atmosfer ketika ada di stadion. Saya melihat langsung bagaimana pemain berdebat dengan wasit saat pertandingan,

itu yang saya rindukan. Semoga situasi bisa kembali normal dan semoga liga tidak berhenti. Atau jika berhenti, semoga ada turnamen yang bisa menjadi hiburan masyarakat,” tutupnya. 

DENPASAR – Basis supporter Bali United tidak hanya didominasi warga lokal, tapi juga luar negeri. Saat Bali United bertanding di Stadion Kapten Dipta Gianyar, banyak suporter mancanegara yang menyaksikan Serdadu Tridatu berlaga.

Nah, di antara suporter mancanegara itu ada satu suporter yang sangat loyal. Suporter ini sudah mengikuti Bali United sejak tahun 2017. Dia adalah Guideges.

Mungkin sudah banyak orang yang kenal sosok suporter asal Prancis tersebut karena militansinya sampai harus rela mempertaruhkan

keselamatannya untuk melihat langsung kemenangan Bali United kontra PSM Makassar di Stadion Andi Mattalatta, Makassar, saat pekan ke-33 Liga 1 2017 lalu.

“Jelas saya sangat sedih tidak ada sepak bola. Kamu tahu sendiri, saya hampir setiap pertandingan selalu datang ke stadion.

Saya juga hampir setiap latihan selalu melihat mereka (Bali United). Sekarang saya harus rela tidak beraktvitas sementara waktu,” terang Guideges.

Meskipun tidak ada latihan pun, dia juga cukup akrab dengan beberapa pemain terutama pemain lokal. Muhammad Taufiq dan Dias Angga Putra menjadi salah satu sahabat karibnya diluar lapangan.

Beberapa kali dia terlihat sedang bercakap di salah satu toko gelato yang ada di kawasan Kerobokan, Kuta Utara, Badung.

Dia juga sering bertemu dengan pemain naturalisasi seperti Ilija Spasojevic dan Stefano Lilipaly. “Saya sangat cinta sepak bola, terutama sepak bola di Indonesia.

Sepak bola di Indonesia, mengingatkan saya tentang era sepak bola di Eropa pada tahun 80 – an. Itu sebabnya saya sering ngobrol dengan pemain

Bali United karena kecintaan saya di dunia ini,” terang pria yang juga menjadi fans berat klub Ligue 1 AS Monaco tersebut.

Dengan situasi sekarang ini, dia terpaksa tidak bisa pulang ke negara asalnya untuk sementara waktu. Baginya tidak masalah karena dia sudah terlanjur cinta tinggal di Bali.

Dia memiliki villa di kawasan Canggu. “Satu hal yang terpenting, saya sangat rindu atmosfer ketika ada di stadion. Saya melihat langsung bagaimana pemain berdebat dengan wasit saat pertandingan,

itu yang saya rindukan. Semoga situasi bisa kembali normal dan semoga liga tidak berhenti. Atau jika berhenti, semoga ada turnamen yang bisa menjadi hiburan masyarakat,” tutupnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/