JAKARTA – PT Bank Bukopin, Tbk sukses menorehkan raihan positif kendati di di masa pandemi corona.
Tercatat, pertumbuhan laba operasional Bank Bukopin mencapai 88 persen menjadi Rp 90,5 miliar pada triwulan I-2020.
Peningkatan laba operasional berasal dari naiknya pendapatan bunga bersih 19,8 persen dan pendapatan operasional lainnya 44,8 persen.
Direktur Utama Bank Bukopin, Eko Rachmansyah Gindo mengatakan peningkatan pendapatan operasional lainnya
selaras dengan strategi perseroan untuk fokus ekspansi pada produk-produk trade finance, seperti Flexy Bill, Flexy Pay, Flexy Gas dan Flexy Health.
Eko juga menjelaskan, selama triwulan I, kredit yang disalurkan perseroan tumbuh 2,4 persen (year-to-date/ytd) menjadi Rp 71,2 triliun. Sedangkan posisi Dana Pihak Ketiga sebesar Rp 77,89 triliun.
Sementara, dari sisi kualitas kredit, Bank Bukopin sukses meningkatkan kualitas aset dengan posisi NPL turun ke 3,40 persen. Angka ini membaik dibandingkan 4,45 persen pada Desember 2019.
“Dari sisi Dana Pihak Ketiga (DPK), pengembangan DPK pada segmen ritel dilakukan dengan penguatan jaringan outlet, pengembangan produk Current Account Saving Account (CASA),
memperkuat komposisi pendanaan jangka menengah dan Panjang serta pengembangan sumber dana non simpanan nasabah,” jelas Eko di Jakarta, Jumat (8/5).
Secara keseluruhan, sepanjang triwulan I, Bank Bukopin berhasil menjaga posisi aset pada angka Rp 100,80 triliun.
Sementara laba sebelum pajak terjaga sebesar Rp 63,7 miliar atau tumbuh tipis 1,2 persen secara yoy. Laba bersih perseroan juga tercatat naik sebesar Rp 53,70 miliar.
Untuk memperkuat permodalan, Bank Bukopin telah merencanakan aksi korporasi pada tahun ini melalui Penawaran Umum Terbatas (PUT) V.
“Langkah tersebut merupakan salah satu upaya Bank Bukopin untuk memperkuat permodalan Perseroan dengan mekanisme
HMETD (Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu) dengan jumlah sebanyak-banyaknya 40 persen dari total saham Perseroan,” ungkapnya.(rba)