DENPASAR – Jumlah pasien yang sembuh semakin tinggi di Bali. Ini tentu menjadi kabar baik. Namun patut diwaspadai, kasus positif Covid 19 akibat tranmisi lokal juga mengalami peningkatan.
Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Provinsi Bali Dewa Made Indra pun meminta masyarakat untuk tidak lengah.
“Peperangan melawan Covid-19 ini masih panjang dan belum diketahui sampai kapan akan berakhir,” ujar Dewa Made Indra saat menerima bantuan logistik dari Provinsi Hainan
yang diserahkan langsung oleh Konsul Jenderal China di Denpasar Gou Haodong, di Halaman Kantor Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Senin (11/5).
Mengingat peperangan melawan Covid 19 masih panjang, maka pola pencegahan penanganan Covid-19 di Bali saat ini mengalami pergeseran.
Dimana dulunya menerapkan strategi perang awal adalah di semua pintu masuk dengan menambah lapisan ketebalan akibat kedatangan pekerja migran Indonesia (PMI) dan wisatawan.
“Namun, saat ini Gugus Tugas bersama tenaga medis, Satgas Gotong Royong berbasis Desa Adat serta semua pihak, mulai berpindah
melawan penyebaran virus corona yang terjadi di tengah masyarakat, karena semakin banyaknya transmisi lokal,” lanjutnya.
Dewa Indra juga mengatakan, sejumlah upaya dilakukan terkait terjadi pergeseran kasus Covid-19 yang diakibatkan oleh semakin banyaknya transmisi lokal.
Salah satunya semakin menggencarkan edukasi untuk terus disiplin menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menyehatkan tubuh dan menjauhi kerumunan.
Selain itu pemerintah untuk merujuk pada isolasi pada komunitas. “Terutama pada jumlah transmisi lokal yang cukup tinggi serta membatasi kegiatan atau pun aktivitas masyarakat,” katanya.
Dikutip dari situs infocorona.baliprov.go.id, secara komulatif pasien positif ada sebanyak 314 orang. 119 orang diantaranya masuk dalam kasus transmisi lokal.
Untuk jumlah pasien yang sembuh sudah mencapai 210 orang. Sedangkan pasien yang meninggal masih tetap sejumlah 4 orang.
Sementara untuk jumlah pasien positif dalam perawatan (kasus aktif) 100 orang yang berada di 10 rumah sakit dan dikarantina di Bapelkesmas dan BPK Pering.