SINGARAJA – Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Buleleng terus berupaya mengungkap kasus transmisi lokal di Desa Bondalem, Kecamatan Tejakula melalui pendekatan epidemiologi.
Dengan pendekatan tersebut, GTPP Covid-19 meyakini bisa menuntaskan masalah transmisi lokal di Bondalem pada akhir Mei mendatang.
Dari hasil pendekatan secara keilmuan, Wabup Buleleng dr. Nyoman Sutjidra menyatakan, episentrum penyebaran virus SARS-CoV-2 yang memicu penyakit Covid-19, berada di Banjar Dinas Celagi Batur, Desa Bondalem.
Hal itu dibuktikan dengan angka kasus positif di sana. Pemerintah mencatat setidaknya ada delapan kasus, yang berkaitan dengan klaster Celagi Batur.
Kasus terbaru, seorang lansia berusia 70 tahun di wilayah setempat, dinyatakan positif Covid-19. Kasus ini didapat setelah pemerintah melakukan pengambilan sampel swab secara acak pada Jumat (8/5) lalu.
“Setelah kami lakukan cluster random sampling, kami ambil 101 sampel swab, hanya ada satu yang positif. Secara teori sih sebenarnya minimal 10-11 orang yang positif.
Jadi, kasus baru ini dekat dengan PDP-18 dan PDP-21. Dekat pusat episentrum. Artinya di luar itu (episentrum) tidak terjadi penyebaran covid-19. Kasus transmisi masih ada, tapi tidak masif,” jelas Wabup Sutjidra.
Terhadap kasus baru yang diidentifikasi sebagai PDP-49, Wabup Sutjidra menegaskan pemerintah telah melakukan upaya tracing contact dengan pasien.
Apabila dari hasil tracing kembali ditemukan ada kasus positif, maka pemerintah akan kembali melakukan opsi pengambilan sampel swab massal.
Pengambilan sampel itu diprioritaskan pada warga berusia 45 tahun, yang tinggal dekat dengan PDP-18 dan PDP-49.
Sekadar diketahui, hingga kemarin masih ada 20 orang warga asal Desa Bondalem yang menjalani perawatan di RS Pratama Giri Emas, karena positif Covid-19.
Dari 20 orang itu, 6 orang diantaranya dirujuk ke RS Sanglah Denpasar. Selain itu ada dua orang pasien lainnya yang juga menjalani perawatan di RS Pratama Giri Emas.
Seorang diantaranya merupakan pekerja migran asal Kecamatan Buleleng, dan seorang lagi adalah pedagang asal Kecamatan Kubutambahan.