25.1 C
Jakarta
20 November 2024, 5:26 AM WIB

Karantina Bondalem Diputuskan Hari Ini,GTPP Covid-19 Tunggu Hasil Swab

SINGARAJA – Kelanjutan proses karantina wilayah di Desa Bondalem, akan diputuskan pemerintah hari ini (15/5).

Hingga kemarin, pemerintah belum memastikan apakah karantina di Bondalem akan berakhir seperti jadwal, atau memperpanjang masa karantina.

Sesuai jadwal, semestinya karantina wilayah di Desa Bondalem berakhir pada Minggu (17/5). Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Buleleng, mengklaim masih menanti hasil uji sampel swab dari RS Sanglah Denpasar.

Sampel swab itu diambil pada Kamis (14/5) lalu. Saat itu tim medis mengambil 76 sampel swab. Terdiri dari 56 sampel swab yang diambil dari warga Desa Bondalem, serta 20 sampel yang diambil dari warga Desa Julah.

Sekretaris GTPP Covid-19 Kabupaten Buleleng Gede Suyasa mengatakan, kelanjutan karantina di Desa Bondalem akan diputuskan pada Sabtu (16/5).

GTPP akan melakukan rapat bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda). Menurut Suyasa, keputusan pencabutan atau perpanjangan masa karantina di Bondalem, akan mengacu pada hasil swab yang diambil pada Kamis lalu.

Hingga sore kemarin, kata Suyasa, GTPP belum menerima hasil uji lab dari RS Sanglah Denpasar. Informasinya, hasil swab itu diterima Jumat malam.

“Hasil swab itu akan sangat menentukan. Apakah nanti akan kami cabut status karantinanya atau akan diperpanjang. Besok (hari ini, Red) akan ada rapat gugus tugas dengan Forkompinda

untuk menentukan kebijakan di Desa Bondalem. Mudah-mudahan swabnya bisa kami dapat malam ini. Karena hasil itu yang akan sangat menentukan,” kata Suyasa.

Bagaimana dengan nasib Desa Julah yang juga terindikasi terjadi transmisi lokal? Suyasa yang juga mantan Kadisdikpora Buleleng itu kembali menegaskan bahwa hasil uji sampel swab yang sangat menentukan.

Menurutnya, sudah ada 20 orang warga setempat yang menjalani uji sampel swab. Puluhan orang itu, sempat melakukan kontak dengan PDP-52.

Pasien dengan kode PDP-52 sendiri dirawat di RS Pratama Giri Emas sejak Selasa (12/5) lalu karena positif covid-19.

“Kita tunggu hasil swabnya. Kalau jumlahnya signifikan, tentu ini akan jadi variabel penentu apakah perlu karantina atau tidak (di Desa Julah). Ini yang sedang kami tunggu, karena ini sangat menentukan kebijakan berikutnya,” imbuhnya.

SINGARAJA – Kelanjutan proses karantina wilayah di Desa Bondalem, akan diputuskan pemerintah hari ini (15/5).

Hingga kemarin, pemerintah belum memastikan apakah karantina di Bondalem akan berakhir seperti jadwal, atau memperpanjang masa karantina.

Sesuai jadwal, semestinya karantina wilayah di Desa Bondalem berakhir pada Minggu (17/5). Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Buleleng, mengklaim masih menanti hasil uji sampel swab dari RS Sanglah Denpasar.

Sampel swab itu diambil pada Kamis (14/5) lalu. Saat itu tim medis mengambil 76 sampel swab. Terdiri dari 56 sampel swab yang diambil dari warga Desa Bondalem, serta 20 sampel yang diambil dari warga Desa Julah.

Sekretaris GTPP Covid-19 Kabupaten Buleleng Gede Suyasa mengatakan, kelanjutan karantina di Desa Bondalem akan diputuskan pada Sabtu (16/5).

GTPP akan melakukan rapat bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda). Menurut Suyasa, keputusan pencabutan atau perpanjangan masa karantina di Bondalem, akan mengacu pada hasil swab yang diambil pada Kamis lalu.

Hingga sore kemarin, kata Suyasa, GTPP belum menerima hasil uji lab dari RS Sanglah Denpasar. Informasinya, hasil swab itu diterima Jumat malam.

“Hasil swab itu akan sangat menentukan. Apakah nanti akan kami cabut status karantinanya atau akan diperpanjang. Besok (hari ini, Red) akan ada rapat gugus tugas dengan Forkompinda

untuk menentukan kebijakan di Desa Bondalem. Mudah-mudahan swabnya bisa kami dapat malam ini. Karena hasil itu yang akan sangat menentukan,” kata Suyasa.

Bagaimana dengan nasib Desa Julah yang juga terindikasi terjadi transmisi lokal? Suyasa yang juga mantan Kadisdikpora Buleleng itu kembali menegaskan bahwa hasil uji sampel swab yang sangat menentukan.

Menurutnya, sudah ada 20 orang warga setempat yang menjalani uji sampel swab. Puluhan orang itu, sempat melakukan kontak dengan PDP-52.

Pasien dengan kode PDP-52 sendiri dirawat di RS Pratama Giri Emas sejak Selasa (12/5) lalu karena positif covid-19.

“Kita tunggu hasil swabnya. Kalau jumlahnya signifikan, tentu ini akan jadi variabel penentu apakah perlu karantina atau tidak (di Desa Julah). Ini yang sedang kami tunggu, karena ini sangat menentukan kebijakan berikutnya,” imbuhnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/