DENPASAR – Layanan rawat inap di Puskesmas 4 Denpasar Selatan (Densel) yang berada di kawasan Pedungan, Denpasar ditutup.
Pembatasan pelayanan dan penerimaan pasien itu menyusul dengan dinyatakannya salah seorang bidan puskesmas positif Covid-19 (Corona)
Bahkan, tak hanya menutup layanan rawat inap, puluhan tim medis yang meliputi dokter, perawat, bidan dan pegawai lain yang diduga kuat melakukan kontak erat dengan bidan yang bersangkutan juga langsung menjalani uji swab dan diisolasi selama 14 hari di Bapelkesmas.
Beruntung, sesuai hasil uji swab, sebanyak 50 tenaga medis di Puskesmas dinyatakan negative. Meski begitu, tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Denpasar langsung menyeteril seluruh ruang dengan menyemprotkan cairan disinfektas ke seluruh ruang dan halaman puskesmas.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Denpasar, Dewa Gede Rai dikonfirmasi terkait positifnya salah seorang bidan di Puskesmas 4 Denpasar, Sabtu (16/5) membenarkan.
“ Itu kan ada ruang rawat inap dan jalan. Yang ditutup untuk rawat inapnya saja. Sedangkan dia (bidan positif Corona) bertugas di ruang tersebut. Jadi di ruang itu sementara tidak menerima pasien rawat inap. Rawat jalannya masih buka tapi mengurangi kunjungan. Sebagian dialihkan ke Puskesmas Densel I dan III,” jelas Dewa Rai.
Lebih lanjut, Dewa Rai menambahkan, terkait hasil tracking, hingga saat ini, belum diketahui pasti hingga bidan tersebut bias tertular dan positif Covid-19.
Sebab, tim surveillance sudah melakukan tracking dengan semua dokter maupun tenaga medis atau yang bekerja di puskesmas setempat. Hasil dari pemeriksaan dan sampai uji swab mereka yang ditracking dinyatakan negatif. Bahkan, pasien terakhir yang sempat ditolong persalinan hasil uji swabnya negatif. Sehingga Dewa Rai mengaku ini menjadi pertanyaan dimana dia tertular.
Kini, bidan tersebut diisolasi di Bapelkesmas Denpasar. GTPP Covid-19 Denpasar sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Tabanan agar dilakukan tracking kepada pihak keluarganya.
“Jadi inilah pentingnya dilakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) yang banyak dicibir. Sedangkan untuk kasus bidan, entah di mana tertular. Kami tidak tahu. Kami tidak tahu kapan kenanya.
Kami cek orang-orang di puskesmas kami sudah uji swab hasilnya negatif. Berarti bukan dari tempatnya bekerja. Yang pernah ditolong juga swab negatif. Kan berarti bukan dari disana. Entah dimana, kami tidak. Di sinilah perlu kejujuran, orang tersebut harus dites.
Inilah pentingnya masa pandemi Covid-19, kalau tidak dibloking, bidan ini membawa virus ke Tabanan atau sebaliknya,” jelasnya.