29.3 C
Jakarta
22 November 2024, 10:56 AM WIB

Covid-19 Melandai, Pemprov Bali Mulai Godok Skenario New Normal

DENPASAR – Kasus positif Coronavirus Disiease (Covid-19) di Bali belum menunjukkan tanda-tanda melandai meski cenderung flat.

Yang menggembirakan, angka pasien sembuh di Bali cukup tinggi. Data terbaru yang dirilis Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Bali angkanya mencapai 71,50 persen.

Meningkatnya angka pasien sembuh di Bali membuat Pemerintah Provinsi Bali mulai menggodok skenario kembali hidup normal (new normal life style) untuk warga Bali.

Yang dimaksud new normal life style adalah menerapkan kebiasaan baru kepada masyarakat Bali untuk terbiasa menjaga jarak, memakai masker, menerapkan pola hidup sehat dan sebagainya.

Tujuannya disaat vaksin Covid-19 belum ditemukan, kehidupan masyarakat tetap bisa berjalan sebagaimana sebelum wabah Covid-19 datang.

“Pemerintah Pusat memang sedang mencermati dinamika di Bali. Mereka mendorong Bali menjadi daerah pertama yang hidupnya normal,” ujar Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Bali Dewa Made Indra.

Namun, kata dia, Gubernur Bali Wayan Koster enggan untuk berspekulasi dahulu. Untuk itu, Gubernur menunda (new normal) dengan alasan masih mempertimbangan angka-angka transmisi lokal masih terjadi hari per hari

“Begitu grafiknya landai, baru diarahkan untuk membuka Bali, tetapi tidak 100 persen Ada prioritas tertentu mana perlu di buka dulu. Skema-skema sudah dibahas dan tidak bisa disampaikan hari ini,” kata Dewa Indra.

Meningkatnya angka kesembuhan di Bali memang tak lepas dari adanya penambahan laboratorium di Bali untuk mempercepat uji swab.

Di Bali, sudah ada 3 laboratorium untuk uji swab. Yakni laboratorium RSUP Sanglah, RS. PTN Universitas Udayana dan Fakultas Kedokteran Universitas Warmadewa.

Data menyebut, hingga saat ini yang sudah diuji rapid 64. 620 orang di seluruh Bali dan yang PCR 6.991 sampel.

Dewa Indra juga menyampaikan ketersediaan rapid test dan juga alat uji Swab di Bali cukup dan masih aman. 

DENPASAR – Kasus positif Coronavirus Disiease (Covid-19) di Bali belum menunjukkan tanda-tanda melandai meski cenderung flat.

Yang menggembirakan, angka pasien sembuh di Bali cukup tinggi. Data terbaru yang dirilis Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Bali angkanya mencapai 71,50 persen.

Meningkatnya angka pasien sembuh di Bali membuat Pemerintah Provinsi Bali mulai menggodok skenario kembali hidup normal (new normal life style) untuk warga Bali.

Yang dimaksud new normal life style adalah menerapkan kebiasaan baru kepada masyarakat Bali untuk terbiasa menjaga jarak, memakai masker, menerapkan pola hidup sehat dan sebagainya.

Tujuannya disaat vaksin Covid-19 belum ditemukan, kehidupan masyarakat tetap bisa berjalan sebagaimana sebelum wabah Covid-19 datang.

“Pemerintah Pusat memang sedang mencermati dinamika di Bali. Mereka mendorong Bali menjadi daerah pertama yang hidupnya normal,” ujar Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Bali Dewa Made Indra.

Namun, kata dia, Gubernur Bali Wayan Koster enggan untuk berspekulasi dahulu. Untuk itu, Gubernur menunda (new normal) dengan alasan masih mempertimbangan angka-angka transmisi lokal masih terjadi hari per hari

“Begitu grafiknya landai, baru diarahkan untuk membuka Bali, tetapi tidak 100 persen Ada prioritas tertentu mana perlu di buka dulu. Skema-skema sudah dibahas dan tidak bisa disampaikan hari ini,” kata Dewa Indra.

Meningkatnya angka kesembuhan di Bali memang tak lepas dari adanya penambahan laboratorium di Bali untuk mempercepat uji swab.

Di Bali, sudah ada 3 laboratorium untuk uji swab. Yakni laboratorium RSUP Sanglah, RS. PTN Universitas Udayana dan Fakultas Kedokteran Universitas Warmadewa.

Data menyebut, hingga saat ini yang sudah diuji rapid 64. 620 orang di seluruh Bali dan yang PCR 6.991 sampel.

Dewa Indra juga menyampaikan ketersediaan rapid test dan juga alat uji Swab di Bali cukup dan masih aman. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/