SINGARAJA – Pemkab Buleleng menjanjikan bantuan beras pada satgas dan relawan Covid-19 di Kabupaten Buleleng.
Bantuan itu diharapkan bisa menjadi stimulan bagi relawan dan satgas dalam upaya penanggulangan Covid-19.
Saat ini tercatat ada 5 ribu orang relawan dan satgas di tingkat desa dan kelurahan. Kini Gugus Tugas Percepatanan dan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Buleleng tengah mempercepat proses verifikasi keanggotaan relawan dan satgas.
Sekretaris GTPP Covid-19 Kabupaten Buleleng Gede Suyasa mengatakan, relawan dan satgas akan diberikan bantuan beras sebanyak 15 kilogram per orang.
Namun, bantuan itu tak diberikan pada relawan dan satgas yang berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN) maupun yang berstatus perangkat desa.
“Yang jelas bulan ini pasti direalisasikan. Ini bentuk apresiasi terhadap kinerja para relawan. Karena cukup berat juga tugas mereka menghadapi covid ini. Kami sudah siapkan anggaran sebesar Rp 800 juta,” kata Suyasa.
Di sisi lain, organisasi Lumbung Pangan Masyarakat (LPM) kini dikerahkan untuk menyerap hasil panen petani. Saat ini ada 13 LPM di Buleleng yang sudah siap menyerap gabah hasil petani.
Lembaga tersebut dikerahkan, karena sejumlah petani mulai menahan masa panen mereka. Sebab yang membeli gabah petani, sudah berkurang. Mengingat pembeli-pembeli dari luar daerah, kini kesulitan masuk ke Buleleng.
“Laporan dari Dinas Ketahanan Pangan, banyak petani kita yang menunda panen karena takut gabah tidak terbeli. Jadi yang membeli gabah sekarang sedikit,” ujarnya.
Sehingga pemerintah mengambil opsi menggelontorkan dana stimulant pada LPM. Nantinya LPM akan menyerap gabah petani dan membawanya ke lokasi penggilingan beras.
Selanjutnya beras akan disalurkan ke sejumlah usaha dagang. Baik itu melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMdes), Koperasi Unit Desa (KUD), maupun Perusahaan Daerah (PD) Swatantra.
“Kami sudah siapkan dana sekitar Rp 400 juta untuk membeli gabah. Bulan ini harus jalan, karena bulan Mei ini puncak panen di Buleleng,” tandasnya.