29.3 C
Jakarta
22 November 2024, 9:08 AM WIB

Bantu Petani saat Covid-19, Galang Donasi Beli Hasil Tanaman Petani

TABANAN – Sejak seminggu terakhir, sejumlah komunitas di antaranya Koperasi Tani Bali, Pasar Rakyat, Tarung Derajat Tabanan, Tabanan Lovers,

dan juga Solidaritas Pangan Bali yang diinisiasi Perbekel desa Bengkel, Kediri, I Nyoman Wahya Biantara menggalang donasi untuk menyerap hasil tanaman petani di desa tersebut.

Gerakan ini dilakukan untuk membantu petani keluar dari kesulitan di tengah wabah corona yang membelit. Terlebih tanaman sayur mereka saat ini sedang memasuki masa panen.

Perbekel Bengkel I Nyoman Wahya Biantara menuturkan, di desa yang ia pimpin tersebut terdapat 87 petani sayur hijau.

Dari hasil donasi yang dia kumpulkan itu terkumpul sekitar Rp 3 juta. Dana tersebut lalu digunakan untuk membeli hasil panen petani sebanyak 5 ton dengan harga Rp 1000 per kilogram.

“Nanti akan berusaha terus menyerap hasil tanam petani ini, dengan harga lebih tinggi dari sebelumnya. Ya, di harga Rp 2000 per kilogram lah,” tutur Wahya Biantara.

Saat ini di Desa Bengkel sendiri, ada 83 ton sayur hijau yang siap panen. Sayur-sayur ini kemudian didistribusikan ke beberapa komunitas.

Nantinya komunitas ini juga membagikan kepada masyarakat. “Ada dalam bentuk makanan jadi, ada juga yang berupa mentahan,” terangnya.

Hal ini dilakukan untuk membantu para petani dari ancaman kerugian di tengah situasi sulit. Terlebih dengan membanjirnya

produksi sayur dan menurunya pembelian yang membuat stok sayur melimpah dah tidak terserap sehingga membuat petani merugi.

“Untuk itu, kami berinisiatif untuk mengajak teman-teman komunitas untuk berdonasi membeli sayur petani kami dengan harga wajar agar petani tidak merugi,” kata Wahya.

Sejauh ini gerakan tersebut mendapat respons positif dari berbagai komunitas, bahkan Pemerintah Kabupaten Tabanan.

Sampai saat ini, kata dia, masih ada saja beberapa komunitas maupun perorangan yang datang untuk langsung panen ke sawah dan membeli sayur petani sembari berekreasi.

“Mereka memilih datang pagi atau sore hari, sehingga hasil panennya masih tetap segar. Saya pribadi merasa senang dan bahagia melihat respons tersebut. Mudah-mudahan petani Subak Bengkel juga demikian,” harapnya.

Hingga kemarin total yang dipanen sebanyak 595 kilogram. Semua hasil panen tersebut didonasikan.

Seperti dari Solidaritas Pangan Balim misalnya, sayur yang dibeli, diolah sebagai pelengkap nasi bungkus yang kemudian didonasikan di seputar Denpasar.

Ada juga yang kemudian berinisiatif untuk membuat pasar murah dan dibagikan secara gratis untuk warga sekitar.

“Kami tidak akan pernah lelah melakukan hal yang baik, meski mungkin ada saja yang mencibir, karena kami sadar, setiap perbuatan tidak ada yang sempurna. Untuk itu, kami mohon maaf jika ada kesalahan yang kami lakukan,” pungkasnya. 

TABANAN – Sejak seminggu terakhir, sejumlah komunitas di antaranya Koperasi Tani Bali, Pasar Rakyat, Tarung Derajat Tabanan, Tabanan Lovers,

dan juga Solidaritas Pangan Bali yang diinisiasi Perbekel desa Bengkel, Kediri, I Nyoman Wahya Biantara menggalang donasi untuk menyerap hasil tanaman petani di desa tersebut.

Gerakan ini dilakukan untuk membantu petani keluar dari kesulitan di tengah wabah corona yang membelit. Terlebih tanaman sayur mereka saat ini sedang memasuki masa panen.

Perbekel Bengkel I Nyoman Wahya Biantara menuturkan, di desa yang ia pimpin tersebut terdapat 87 petani sayur hijau.

Dari hasil donasi yang dia kumpulkan itu terkumpul sekitar Rp 3 juta. Dana tersebut lalu digunakan untuk membeli hasil panen petani sebanyak 5 ton dengan harga Rp 1000 per kilogram.

“Nanti akan berusaha terus menyerap hasil tanam petani ini, dengan harga lebih tinggi dari sebelumnya. Ya, di harga Rp 2000 per kilogram lah,” tutur Wahya Biantara.

Saat ini di Desa Bengkel sendiri, ada 83 ton sayur hijau yang siap panen. Sayur-sayur ini kemudian didistribusikan ke beberapa komunitas.

Nantinya komunitas ini juga membagikan kepada masyarakat. “Ada dalam bentuk makanan jadi, ada juga yang berupa mentahan,” terangnya.

Hal ini dilakukan untuk membantu para petani dari ancaman kerugian di tengah situasi sulit. Terlebih dengan membanjirnya

produksi sayur dan menurunya pembelian yang membuat stok sayur melimpah dah tidak terserap sehingga membuat petani merugi.

“Untuk itu, kami berinisiatif untuk mengajak teman-teman komunitas untuk berdonasi membeli sayur petani kami dengan harga wajar agar petani tidak merugi,” kata Wahya.

Sejauh ini gerakan tersebut mendapat respons positif dari berbagai komunitas, bahkan Pemerintah Kabupaten Tabanan.

Sampai saat ini, kata dia, masih ada saja beberapa komunitas maupun perorangan yang datang untuk langsung panen ke sawah dan membeli sayur petani sembari berekreasi.

“Mereka memilih datang pagi atau sore hari, sehingga hasil panennya masih tetap segar. Saya pribadi merasa senang dan bahagia melihat respons tersebut. Mudah-mudahan petani Subak Bengkel juga demikian,” harapnya.

Hingga kemarin total yang dipanen sebanyak 595 kilogram. Semua hasil panen tersebut didonasikan.

Seperti dari Solidaritas Pangan Balim misalnya, sayur yang dibeli, diolah sebagai pelengkap nasi bungkus yang kemudian didonasikan di seputar Denpasar.

Ada juga yang kemudian berinisiatif untuk membuat pasar murah dan dibagikan secara gratis untuk warga sekitar.

“Kami tidak akan pernah lelah melakukan hal yang baik, meski mungkin ada saja yang mencibir, karena kami sadar, setiap perbuatan tidak ada yang sempurna. Untuk itu, kami mohon maaf jika ada kesalahan yang kami lakukan,” pungkasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/