SEMARAPURA – Mendengar tempat penggaraman para petani garam di wilayah Pantai Karang Dadi, Desa Kusamba, Kecamatan Dawan, Klungkung
hancur lantaran diterjang gelombang pasang, Rabu (27/5) lalu, akhirnya Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta turun langsung melihat kondisi para petani garam itu kemarin.
Orang nomor satu di Kabupaten Klungkung itu pun trenyuh melihat hancurnya tempat pertanian garam warganya tersebut.
Oleh karena itu, selain akan memberikan bantuan perbaikan tempat penggaraman dengan uang operasionalnya,
pihaknya juga akan berjuang agar usulan pembangunan tanggul di pantai tersebut ke Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali-Penida bisa terealisasi.
Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta mengungkapkan, ada tujuh petani garam yang tempat penggaramannya hancur akibat diterjang ombak besar.
Melihat ombak besar masih terjadi hingga kemarin di pantai itu, pihaknya berencana memberi bantuan dengan uang operasionalnya hari ini.
Sehingga para petani garam punya tempat penggaraman sementara terlebih dulu untuk dapat segera memproduksi garam.
“Kami masih menunggu kondisi ombak membaik dulu untuk mengambil keputusan lebih lanjut. Untuk perbaikan sementara, saya akan berikan bantuan dari uang operasional saya,” jelasnya.
Melihat abrasi yang terjadi di Pantai Karang Dadi sangat parah dan mengancam keberadaan para petani garam di wilayah itu, menurutnya, pembangunan tanggul pengaman pantai merupakan hal yang mendesak.
Sehingga pihaknya akan memperjuangkan usulan pembangunan tanggul penganan pantai di wilayah tersebut.
“Kalau dibiarkan, bukan hanya tanah negara saja yang tergerus, keberadaan petani garam juga akan terancam,” katanya.
Apalagi keberadaan petani garam di wilayah itu memiliki peran pening dalam menentukan keberhasilan program garam beryodium Kusamba. “Bahan baku dari program ini kan dari petani di Kusamba ini,” tandasnya.