28.2 C
Jakarta
25 November 2024, 23:13 PM WIB

Rabies Merebak di Bebetin, Puluhan Ekor Anjing Dieleminasi

RadarBali.com – Puluhan ekor anjing menjadi sasaran eleminasi tim dari Dinas Pertanian Buleleng.

Eleminasi terpaksa dilakukan, menyusul merebaknya kasus rabies di Desa Bebetin hingga menyebabkan seorang warga meninggal dunia.

Eleminasi diharapkan mencegah merebaknya kasus serupa di desa ini. Eleminasi dilakukan pagi kemarin di Banjar Dinas Bengkel, Desa Bebetin.

Anjing yang dieleminasi pun dipilih secara selektif. Hanya anjing yang tak mengenakan kalung berwarna ungu, yang menjadi sasaran.

Kalung warna ungu menjadi tanda bahwa anjing itu telah mendapat vaksin rabies beberapa bulan lalu. Warga sendiri tak mempermasalahkan anjing-anjing itu dieleminasi.

Bahkan warga membantu petugas menunjukkan kantong-kantong anjing liar di wilayah dusun, karena khawatir akan menjadi korban gigitan anjing.

“Ya biar saja dieleminasi. Dari pada saya yang kena gigit, nanti saya kena rabies,” kata salah seorang warga.

Hingga siang kemarin, tercatat ada 62 ekor anjing liar yang dieleminasi. Jumlah itu tak sampai sepuluh persen dari total populasi anjing di Desa Bebetin yang jumlahnya 800 ekor.

Kelian Banjar Dinas Bengkel, Made Ardana mengatakan, eleminasi itu akan dilakukan hingga Sabtu (14/10) hari ini. Langkah eleminasi itu pun dilakukan atas permintaan warga.

Aparat desa juga tak mau ujug-ujug melakukan eleminasi, melainkan melakukan sosialisasi hingga pemutaran film terlebih dulu.

“Tiga hari berturut-turut kami sosialisasi, sampaikan pengumuman. Yang punya anjing silahkan dipelihara dengan baik, diikat, jangan diliarkan. Kalau diliarkan, apalagi belum pernah divaksin, terpaksa kami eleminasi,” kata Ardana.

Ardana mengaku warga banyak yang resah, pasca meninggalnya seorang warga akibat rabies. Apalagi kasus gigitan anjing di wilayahnya cukup tinggi.

Dalam tiga bulan terakhir, tercatat ada 60 orang menjadi korban gigitan, yang mana 25 orang diantaranya kasus gigitan baru.

“Setelah ada yang meninggal baru banyak yang lapor pernah digigit anjing. Akhirnya kami ajak ke Puskesmas Sawan II, sekarang sudah dapat VAR (vaksin anti rabies, Red),” imbuh Ardana. 

RadarBali.com – Puluhan ekor anjing menjadi sasaran eleminasi tim dari Dinas Pertanian Buleleng.

Eleminasi terpaksa dilakukan, menyusul merebaknya kasus rabies di Desa Bebetin hingga menyebabkan seorang warga meninggal dunia.

Eleminasi diharapkan mencegah merebaknya kasus serupa di desa ini. Eleminasi dilakukan pagi kemarin di Banjar Dinas Bengkel, Desa Bebetin.

Anjing yang dieleminasi pun dipilih secara selektif. Hanya anjing yang tak mengenakan kalung berwarna ungu, yang menjadi sasaran.

Kalung warna ungu menjadi tanda bahwa anjing itu telah mendapat vaksin rabies beberapa bulan lalu. Warga sendiri tak mempermasalahkan anjing-anjing itu dieleminasi.

Bahkan warga membantu petugas menunjukkan kantong-kantong anjing liar di wilayah dusun, karena khawatir akan menjadi korban gigitan anjing.

“Ya biar saja dieleminasi. Dari pada saya yang kena gigit, nanti saya kena rabies,” kata salah seorang warga.

Hingga siang kemarin, tercatat ada 62 ekor anjing liar yang dieleminasi. Jumlah itu tak sampai sepuluh persen dari total populasi anjing di Desa Bebetin yang jumlahnya 800 ekor.

Kelian Banjar Dinas Bengkel, Made Ardana mengatakan, eleminasi itu akan dilakukan hingga Sabtu (14/10) hari ini. Langkah eleminasi itu pun dilakukan atas permintaan warga.

Aparat desa juga tak mau ujug-ujug melakukan eleminasi, melainkan melakukan sosialisasi hingga pemutaran film terlebih dulu.

“Tiga hari berturut-turut kami sosialisasi, sampaikan pengumuman. Yang punya anjing silahkan dipelihara dengan baik, diikat, jangan diliarkan. Kalau diliarkan, apalagi belum pernah divaksin, terpaksa kami eleminasi,” kata Ardana.

Ardana mengaku warga banyak yang resah, pasca meninggalnya seorang warga akibat rabies. Apalagi kasus gigitan anjing di wilayahnya cukup tinggi.

Dalam tiga bulan terakhir, tercatat ada 60 orang menjadi korban gigitan, yang mana 25 orang diantaranya kasus gigitan baru.

“Setelah ada yang meninggal baru banyak yang lapor pernah digigit anjing. Akhirnya kami ajak ke Puskesmas Sawan II, sekarang sudah dapat VAR (vaksin anti rabies, Red),” imbuh Ardana. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/