25.2 C
Jakarta
22 November 2024, 7:24 AM WIB

Semalaman Denpasar Diguyur Hujan Lebat, Pemogan Terendam 1 Meter

DENPASAR – Hujan yang mengguyur Denpasar dan sekitarnya, Minggu (31/5) malam hingga Senin (1/6) dini hari memakan korban.

Wilayah Desa Pemogan, Denpasar Selatan, khususnya yang berdekatan dengan muara Waduk Nusa Dua terendam banjir.

Akibat curah hujan yang tinggi dan debit air kiriman, rumah-rumah yang ada di wilayah Banjar Kajeng dan Banjar Gelogor Carik terendam hingga ketinggian 1 meter.

“Apalagi pintu air dan beton dudukan saringan di estuary terjadi beda elevasi muka air di hilir dan hulu kira-kira 70 cm. Kondisi seperti ini telah terjadi juga sekitar tahun 1993.

Saat itu pintu air tidak bisa dibuka. Ribuan rumah warga kala itu tenggelam. Banjir pada zaman itu memantik kemarahan warga yang akhirnya merusak fasilitas pada saat itu.

Kejadian lama itu mestinya dijadikan pembelajaran saat ini, sehingga proyek Muara Waduk ini benar benar bisa berfungsi maksimal tanpa merugikan masyarakat sekitar,” ucap salah seorang warga Pemogan, A.A. Gede Agung Aryawan.

Menurutnya, manfaat keberadaan Muara Waduk Nusa Dua hanya dinikmati Pemkab Badung melalui PDAM.

Airnya dipakai untuk konsumsi masyarakat dan operasional hotel-hotel di wilayah Badung Selatan.

“Masyarakat Pemogan khususnya tidak mendapatkan manfaat positif apa-apa. Hanya mendapatkan dampak negatif, yakni langganan banjir,” keluh pria yang akrab disapa Gung De itu.

Lebih lanjut, Gung De menyindir Kabupaten Badung dengan istilah Pemkab super bares. “Memanfaatkan air Muara Waduk untuk PDAM dan melayani kebutuhan air hotel-hotel

berbintang di Badung Selatan. Dapat PAD banyak, tapi tidak pernah berkontribusi pada warga Pemogan yang terdampak. Entah ke mana larinya CSR-CSR miliaran rupiah itu?

Wilayah kami langganan banjir, masyarakat dirugikan, tapi air bersih yang diolah bukan untuk masyarakat di sini. Lucu dan konyol ini,” sentilnya.

DENPASAR – Hujan yang mengguyur Denpasar dan sekitarnya, Minggu (31/5) malam hingga Senin (1/6) dini hari memakan korban.

Wilayah Desa Pemogan, Denpasar Selatan, khususnya yang berdekatan dengan muara Waduk Nusa Dua terendam banjir.

Akibat curah hujan yang tinggi dan debit air kiriman, rumah-rumah yang ada di wilayah Banjar Kajeng dan Banjar Gelogor Carik terendam hingga ketinggian 1 meter.

“Apalagi pintu air dan beton dudukan saringan di estuary terjadi beda elevasi muka air di hilir dan hulu kira-kira 70 cm. Kondisi seperti ini telah terjadi juga sekitar tahun 1993.

Saat itu pintu air tidak bisa dibuka. Ribuan rumah warga kala itu tenggelam. Banjir pada zaman itu memantik kemarahan warga yang akhirnya merusak fasilitas pada saat itu.

Kejadian lama itu mestinya dijadikan pembelajaran saat ini, sehingga proyek Muara Waduk ini benar benar bisa berfungsi maksimal tanpa merugikan masyarakat sekitar,” ucap salah seorang warga Pemogan, A.A. Gede Agung Aryawan.

Menurutnya, manfaat keberadaan Muara Waduk Nusa Dua hanya dinikmati Pemkab Badung melalui PDAM.

Airnya dipakai untuk konsumsi masyarakat dan operasional hotel-hotel di wilayah Badung Selatan.

“Masyarakat Pemogan khususnya tidak mendapatkan manfaat positif apa-apa. Hanya mendapatkan dampak negatif, yakni langganan banjir,” keluh pria yang akrab disapa Gung De itu.

Lebih lanjut, Gung De menyindir Kabupaten Badung dengan istilah Pemkab super bares. “Memanfaatkan air Muara Waduk untuk PDAM dan melayani kebutuhan air hotel-hotel

berbintang di Badung Selatan. Dapat PAD banyak, tapi tidak pernah berkontribusi pada warga Pemogan yang terdampak. Entah ke mana larinya CSR-CSR miliaran rupiah itu?

Wilayah kami langganan banjir, masyarakat dirugikan, tapi air bersih yang diolah bukan untuk masyarakat di sini. Lucu dan konyol ini,” sentilnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/