SINGARAJA – Tim medis di RS Pratama Giri Emas kembali merawat seorang pasien yang positif Covid-19, dalam kurun waktu yang cukup lama.
Pasien dengan kode PDP-26, diketahui sudah sebulan dirawat di RS Pratama. Tim medis tengah menanti hasil swab, sehingga pasien dapat segera dipulangkan.
Pasien dengan kode 26 merupakan seorang pedagang di Pasar Desa Bondalem. Pasien ini telah dirawat di RS Pratama Giri Emas sejak Kamis (30/4) lalu.
Diduga ia terjangkit virus SARS-CoV-2 dengan strain yang kuat. Sehingga harus menjalani perawatan cukup lama.
Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Buleleng Gede Suyasa mengatakan, pasien ini menjadi satu-satunya pasien yang paling lama dirawat tim medis.
Pasien mulai dirawat saat gugus tugas melakukan rapid test di Desa Bondalem, sebulan lalu. Menurut Suyasa, pasien ini sudah menjalani 15 kali pengambilan sampel swab.
“Hasil swab yang ke-15 sudah negatif. Mudah-mudahan swab ke-16 juga negatif, sehingga pasien ini bisa segera pulang. Semestinya hari ini (kemarin, Red) hasil swabnya sudah keluar,” kata Suyasa.
Di sisi lain, gugus tugas juga mengumumkan ada 4 orang pasien yang dinyatakan sembuh. Mereka adalah PDP-37, PDP-40, PDP-66, dan PDP-68.
Pasien dengan kode 37 dan 40, merupakan warga Desa Bondalem yang terkait dengan kasus transmisi lokal sebulan lalu.
Sementara pasien dengan kode 66 dan 68, merupakan warga Desa Pemuteran yang terjangkit covid melalui proses penularan transmisi lokal.
Pasien dengan kode 37 merupakan pedagang Pasar Desa Bondalem. Ia dirawat sejak 30 April lalu. Pasien kemudian dirujuk ke RS Sanglah Denpasar pada Senin (4/5).
Ia dinyatakan sembuh pada Sabtu (30/4) lalu. Sementara pasien dengan kode 40 merupakan warga asal Dusun Celagi Batur. Ia dirawat sejak Sabtu (2/5) dan dinyatakan sembuh pada Minggu (31/5).
Selanjutnya pasien dengan kode 66 dan 68, dirawat sejak Senin (25/5) pekan lalu. Mereka hanya dirawat selama 6 hari dan dinyatakan sembuh kemarin.
Keduanya hanya menjalani 4 kali pengambilan sampel swab, sebelum diizinkan pulang. Lebih lanjut Suyasa mengatakan, saat ini potensi transmisi lokal masih terus terjadi.
“Masyarakat harus berhati-hati dan disiplin. Sehingga virus ini tidak semakin menyebar,” tandasnya.