NEGARA – Ketatnya pengawasan di Pelabuhan Gilimanuk membuat orang yang akan ke Bali melakukan berbagai cara agar bisa masuk Pulau Dewata tanpa pemeriksaan petugas gabungan.
Salah satunya adalah dengan menggunakan perahu dari Banyuwangi dan mendarat di pesisir pantai Jembrana.
Salah satu rombongan orang yang diduga akan ke Bali menggunakan perahu tersebut berhasil dicegah saat akan mendarat di Pantai Desa Candikusuma, Kecamatan Melaya, Senin (1/6) kemarin.
Beruntung sebelum mendarat Satuan Tugas Gotong Royong Desa Candikusuma, menemukan perahu berisi tujuh orang tersebut dan dilarang mendarat.
Agar kejadian serupa tidak terulang, Perbekel Candikusuma Wayan Suardana mengatakan, pengamanan pesisir pantai untuk mengantisipasi penduduk pendatang yang masuk menggunakan perahu akan diperketat.
Pengamanan mulai dilakukan Senin (1/6) lalu. “Hari pertama ternyata ada yang kami duga akan masuk Bali mau mendarat,” terang Wayan Suardana.
Pengawasan pesisir pantai tersebut, lanjutnya, karena sebelumnya ada perintah dari Provinsi Bali untuk pengawasan pesisir oleh desa.
Pengawasan pantai, untuk mengantisipasi masuknya orang luar Bali melalui pintu masuk pesisir pantai.
“Kedepan pengawasan akan diperketat lagi. Petugas bergantian berjaga agar tidak ada yang masuk Bali dari pesisir,” ujarnya.
Kasatpolair Polres Jembrana Iptu Edy Waluyo mengatakan, informasi adanya orang yang masuk Bali diduga menggunakan jalur tikus tersebut sudah ditelusuri.
Patroli laut dan darat dilakukan untuk mengantisipasi orang luar yang masuk Bali melalui jalur tikus.
Hasil penelusuran, perahu yang dikembalikan satgas Desa Candikusuma tidak mendarat di pantai Jembrana. “Informasinya menuju ke Pengambengan, tapi kami telusuri tidak ada,” bebernya.
Pihaknya memperketat lagi perairan Selat Bali untuk mengantisipasi orang yang akan ke Bali masuk melalui jalur tikus.
Pihaknya juga berkoordinasi dengan satgas desa, nelayan untuk mengantisipasi masuknya perahu dari luar Bali mendarat di pesisir Jembrana.