NEGARA – Pesisir pantai selatan Jembrana rawan dijadikan jalur tikus orang yang masuk Bali. Terbukti lima penduduk pendatang (duktang) warga Banyuwangi,
Jawa Timur, diamankan saat bersandar di areal kolam labuh Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Pengambengan, Rabu (3/5).
Selain lima orang tersebut, dua orang penjemput juga diamankan ke kantor Desa Pengambengan dan selanjutnya akan dipulangkan ke daerah asalnya.
Menurut informasi yang dihimpun, perahu fiber yang membawa lima orang warga asal Banyuwangi tersebut bersandar di kolam labuh PPN Pengambengan.
Karena bukan warga Desa Pengambengan dan di atas perahu ada satu unit motor, kemudian warga melaporkan pada Babinkamtibmas Desa Pengambengan.
Babhinkamtibmas kemudian membawa lima orang dan motornya tersebut ke kantor desa. Begitu juga dengan dua orang warga Desa Banyubiru yang menjemput di pantai.
Menurut pengakuan mereka, tujuan datang ke Bali untuk mencari kerja. Karena jika harus lewat Pelabuhan Gilimanuk harus melengkapi surat-surat yang dibutuhkan.
Salah satunya rapid test non reaktif. Sedangkan biaya pembuatan surat-surat yang dibutuhkan di Banyuwangi cukup mahal.
Menurut Suwondo, salah satu warga Banyuwangi yang diamankan, karena tidak ada suat-surat lengkap, memilih menggunakan perahu pinjaman dari saudaranya.
Dua orang penumpangnya, kembali ke Bali untuk bekerja dan mengambil motornya yang dititipkan di Desa Pengambengan. “Surat-surat tidak lengkap, makanya lewat Pengambengan,” ungkapnya.
Setelah mengantarkan ke Pengambengan, nelayan asal Desa Blimbingsari tersebut mengaku akan kembali lagi Banyuwangi.
Namun, Suwondo berdalih hanya mengantar tanpa ada imbalan dari orang yang diantarnya. “Tidak dibayar, karena kelurga semua,” dalihnya.