29.3 C
Jakarta
22 November 2024, 9:23 AM WIB

Kabar Bahagia…BNI 46 Tawari Petani Kredit dengan Bunga Rendah

RadarBali.com – Kabar bahagia untuk para petani di Bali. Mereka kini bisa memanfaatkan kredit usaha rakyat (KUR) Tani yang digelontorkan Bank BNI 46.

Melalui program ini, BNI 46 berharap bisa membantu petani yang kerap terkendala permodalan untuk biaya operasional pertanian.

Pemimpin BNI Kantor Wilayah Bali NTB, Nusra, Putu Bagus Kresna menjelaskan, BNI menjadikan Kartu Tani sebagai sarana pemberian layanan perbankan yang lebih lengkap bagi para petani.

Salah satunya untuk mendapatkan pembiayaan KUR Tani. BNI Kartu Tani merupakan kartu debit yang bisa digunakan untuk penyaluran bansos dan subsidi serta berfungsi sebagai kartu tabungan dan dompet/e-wallet (Combo) untuk belanja.

“Kartu tani ini juga sebagai database petani yang akurat, karena bisa digunakan sebagai alat penebusan pupuk bersubsidi pada agen pupuk,” ujar Putu Bagus Kresna saat sosialisasi di Kantor Dinas Pertanian, Bali, kemarin (13/10).

Putu Bagus Kresna mengungkapkan, potensi pembiayaan di sektor pangan masih sangat besar, karena merupakan sektor riil yang langsung dikonsumsi oleh masyarakat.

Penyaluran pembiayaan BNI secara nasional khususnya di sektor pertanian dan perkebunan hingga akhir September 2017 mencapai lebih dari Rp 37,2 Triliun.

Termasuk di antaranya kredit kecil sebesar Rp 2,1 triliun yang disalurkan dalam bentuk KUR. “KUR Tani ini bisa dimanfaatkan untuk menutupi biaya pengolahan lahan, pembelian pupuk maupun obat-obatan sekaligus meningkatkan produktivitas hasil tanam mereka,” jelasnya.

Disinggung mengenai waktu penyerapan KUR Tani, pihaknya masih akan berkoordinasi terlebih dahulu dengan Dinas Pertanian untuk sinkronisasi data.

KUR Tani sama dengan dana KUR lainnya yang mengenakan bunga 9,5 persen. “Umumnya untuk tani lahanya tidak terlalu luas kalau secara individual.

Paling di bawah Rp 25 juta, tapi tidak menutup kemungkinan jika luas kami biasa biayai sampai Rp 500 juta,” kata Putu Bagus Kresna.

Kepala Dinas Pertanian Provinsi Bali, Wisnuardhana mengakui saat ini petani di Bali kesulitan mendapat modal untuk bercocok tanam.

Dia berharap, dengan program KUR yang dimiliki Bank BNI, para petani di Bali bisa memanfaatkannya untuk memenuhi biaya operasional.

“Selama ini petani belum bisa mengakses kredit perbankan karena jaminanya nggak ada, kalau sekarang sudah disiapkan jaminan oleh Jamkrindo,” ucapnya.

Dia menambahkan, program KUR Tani terlebih dulu diberlakukan untuk pekaseh subak di Bali. Total pekaseh subak di Bali antara subak sawah dengan abian mencapai 2.618.

“Nanti kami minta BNI agar sosialisasinya lebih ke bawah lagi,” pungkasnya.

RadarBali.com – Kabar bahagia untuk para petani di Bali. Mereka kini bisa memanfaatkan kredit usaha rakyat (KUR) Tani yang digelontorkan Bank BNI 46.

Melalui program ini, BNI 46 berharap bisa membantu petani yang kerap terkendala permodalan untuk biaya operasional pertanian.

Pemimpin BNI Kantor Wilayah Bali NTB, Nusra, Putu Bagus Kresna menjelaskan, BNI menjadikan Kartu Tani sebagai sarana pemberian layanan perbankan yang lebih lengkap bagi para petani.

Salah satunya untuk mendapatkan pembiayaan KUR Tani. BNI Kartu Tani merupakan kartu debit yang bisa digunakan untuk penyaluran bansos dan subsidi serta berfungsi sebagai kartu tabungan dan dompet/e-wallet (Combo) untuk belanja.

“Kartu tani ini juga sebagai database petani yang akurat, karena bisa digunakan sebagai alat penebusan pupuk bersubsidi pada agen pupuk,” ujar Putu Bagus Kresna saat sosialisasi di Kantor Dinas Pertanian, Bali, kemarin (13/10).

Putu Bagus Kresna mengungkapkan, potensi pembiayaan di sektor pangan masih sangat besar, karena merupakan sektor riil yang langsung dikonsumsi oleh masyarakat.

Penyaluran pembiayaan BNI secara nasional khususnya di sektor pertanian dan perkebunan hingga akhir September 2017 mencapai lebih dari Rp 37,2 Triliun.

Termasuk di antaranya kredit kecil sebesar Rp 2,1 triliun yang disalurkan dalam bentuk KUR. “KUR Tani ini bisa dimanfaatkan untuk menutupi biaya pengolahan lahan, pembelian pupuk maupun obat-obatan sekaligus meningkatkan produktivitas hasil tanam mereka,” jelasnya.

Disinggung mengenai waktu penyerapan KUR Tani, pihaknya masih akan berkoordinasi terlebih dahulu dengan Dinas Pertanian untuk sinkronisasi data.

KUR Tani sama dengan dana KUR lainnya yang mengenakan bunga 9,5 persen. “Umumnya untuk tani lahanya tidak terlalu luas kalau secara individual.

Paling di bawah Rp 25 juta, tapi tidak menutup kemungkinan jika luas kami biasa biayai sampai Rp 500 juta,” kata Putu Bagus Kresna.

Kepala Dinas Pertanian Provinsi Bali, Wisnuardhana mengakui saat ini petani di Bali kesulitan mendapat modal untuk bercocok tanam.

Dia berharap, dengan program KUR yang dimiliki Bank BNI, para petani di Bali bisa memanfaatkannya untuk memenuhi biaya operasional.

“Selama ini petani belum bisa mengakses kredit perbankan karena jaminanya nggak ada, kalau sekarang sudah disiapkan jaminan oleh Jamkrindo,” ucapnya.

Dia menambahkan, program KUR Tani terlebih dulu diberlakukan untuk pekaseh subak di Bali. Total pekaseh subak di Bali antara subak sawah dengan abian mencapai 2.618.

“Nanti kami minta BNI agar sosialisasinya lebih ke bawah lagi,” pungkasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/