Dokar apalagi di kota besar seperti Denpasar saat ini sudah menjadi alat transportasi langka. Tapi Pemkot Denpasar justru melakukan revitalisasi.
NI KADEK NOVI FEBRIANI, Denpasar
HIRUK pikuk kusir mengendalikan dokar spontan mengubah suasana ke masa silam di Kota Denpasar, kemarin (12/10).
Alat transportasi tradisional dokar ini terbilang sudah usang di era yang serba mengandalkan tenaga mesin saat ini.
Tapi, Pemkot Denpasar kini malah merevitalisasi angkutan tradisional ini. Untuk apa?. Dokar hasil revitalisasi ini yang difasilitasi Pemkot ini beda dari dokar zaman dulu.
Dokar ini bak milik pengantin, dihiasi kain prade, ada tedung (payung Bali) ditambah juga dengan janur mengelilingi dokar tersebut.
Pak kusir pun tidak memakai baju biasa, melainkan busana adat Bali yang semakin membuat wisatawan tertarik untuk menaikinya.
Dalam acara seremonial resmi di buka Wakil Walikota Denpasar I.G.N Jaya Negara di tandai dengan penyerahan pecut kepada kusir dokar di Kantor Tourist Information Centre (TIC) Jumat (13/10).
Setelah itu acara persemian, dilanjutkan dengan Wakil Walikota I GN Jaya Negara, Sekda Kota Denpasar A.A. N Rai Iswara, Kepala PHRI Kota Denpasar, Kepala RRI dan beberapa wisatawan mancanegara naik dokar mengelilingi Heritage City Tour Kota Denpasar.
Jalur Heritage City Tour di antara lain Pura Agung Jagatnatha, Museum Bali, Pasar Seni Kumbasari, kawasan Gajah Mada, Jero Kuta, dan Hotel Inna Bali.
Angkutan dokar yang disediakan Pemkot secara gratis ini dapat dinikmati wisatawan setiap hari Kamis hingga Minggu dari Oktober hingga Desember 2017.
Ini menjadi suatu yang baru untuk menunjang pariwisata di Kota Denpasar. Pesatnya kemajuan teknologi, membuat angkutan tradisonal, seperti dokar menjadi meredup.
Padahal, dari dulu angkutan dengan tenaga kuda ini menjadi kendaraan andalan para masyarakat maupun wisatawan yang datang ke Bali.
Plt. Kepala Dinas Pariwisata Kota Denpasar A.A Bagus Sudharsana mengatakan Dinas Pariwisata telah memfasilitasi dokar hias ini,
sehingga wisatawan lokal maupun mancanegara bisa menikmati transportasi dokar untuk mengelilingi kawasan Denpasar Heritage City Tour secara gratis setiap hari Minggu di bulan Oktober sampai Desember mendatang.
A.A Bagus Sudharsana menjelaskan wisatawan dapat menikmati angkutan dokar yang mulai dari kantor TIC dan kembali berakhir juga di kantor tersebut.
Wisatawan akan diajak mengelilingi rute Denpasar Heritage City Tour meliputi Hotel Inna Bali, kawasan Jero Kuta, kawasan Jalan Gajah Mada, Lapangan Puputan.
Sekitar delapan dokar akan mengajak wisatawan keliling tujuan city tour tanpa dipungut biaya. Menariknya, kusir dokar ini adalah orang-orang yang dari dulu mata pencahariannya dari menarik dokar.
Mereka sering mangkal di Pasar Badung. Dan kini, direkrut kembali bekerja untuk wisatawan yang akan mengelilingi Heritage City Tour
Salah seorang anggota Perkumpulan Dokar Hias, Nyoman Matra Manik mengaku senang dengan gagasan Pemerintah Kota Denpasar karena telah bersedia menggunakan dokar sebagai fasilitas Denpasar Heritage City Tour.
Dengan program ini maka dokar akan kembali eksis di Kota Denpasar. ‘’Karena setiap hari Minggu kami bisa melayani wisatawan keliling ke Denpasar Heritage City Tour,’’ ujarnya.
Salah satu wisatawan Philip Malcolm asal Australia mengaku senang bisa naik dokar berkeliling Denpasar dan mengetahui kawasan heritage Denpasar.
‘’Terimakasih Pemerintah Denpasar, dan masyarakat yang sangat welcome dengan wisatawan serta kota ini sangat nyaman bagi wisatawan,’’ ujarnya.
Wakil Walikota IGN Jaya Negara mengatakan, dokar hias ini dilaunching untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke objek Heritage City Tour Kota Denpasar.
Dia menuturkan 50 persen pendapatan masyarakat Denpasar bersumber dari pariwisata, lebih banyak berasal dari pajak hotel dan restoran.
Maka dari itu salah satu terobosan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan dengan memanfaatkan dokar hias ini.
Selain itu dengan menggunakan dokar diharapkan dapat meningkatkan dan menginformasikan angkutan tradisional Denpasar.
Mengingat jaman globalisasi saat ini dokar kurang diminati masyarakat sebagai alat transportasi tradisional.
‘’Melalui program ini kusir dokar kembali bisa eksis seperti jaman dulu, untuk itu saya sangat mengapresiasi kegiatan ini,’’ ujar Jaya Negara.
Jaya Negara menambahkan, bahwa kegiatan ini bukti nyata bahwa atraksi wisata di Kota Denpasar turut melestarikan budaya dengan menghidupkan kembali masyarakat angkutan tradisional.