BANJAR – Banyak peternak sapi yang menghasilkan kotoran sapi yang melimpah di Buleleng. Kondisi inilah yang dimanfaatkan Kelompok Ternak Sapi Sari Nandini Banjar Dinas Bingin, Desa Dencarik, Banjar.
Selain mengolah kotoran sapi menjadi pupuk, kotoran sapi juga diolah menjadi biogas yang kini dinikmati oleh warga sekitar.
Kotoran sapi diolah menjadi biogas dan pupuk kandang dimulai oleh Kelompok Sapi Sari Nandini sejak tahun 2018 lalu.
“Awalnya kami melihat banyak kotoran sapi di desa yang menumpuk dan terbuang begitu saja. Lantas, coba kami kumpulkan dan olah.
Dan, saat ini sudah menjadi pekerjaan sampingan dari para petani di desa,” ujar I Ketut Mertaya, pengurus Kelompok Ternak Sapi Sari Nandini
Diakuinya, yang lebih menarik saat ini untuk dikembangkan adalah instalasi biogas yang dihasilkan dari kotoran sapi.
Instalasi ini kini sudah terpasang dan disalurkan ke rumah-rumah warga. Setidaknya ada empat kepala keluarga yang menikmati kotoran sapi yang diolah menjadi biogas ini.
“Kedepan kami akan pasang instalasi biogas lebih banyak ke rumah warga. Karena kami menilai dari 4 meter kubik tempat penampungan kotoran sapi, biogas yang dihasilkan mampu dimanfaatkan untuk 20 KK,” ujar Ketua HKTI Buleleng ini.
Dia mengatakan, pembangunan instalasi biogas tak membutuhkan biaya banyak, bahkan tak sampai puluhan juta. Cukup membuat bak penampungan.
Dengan anggaran tersebut untuk pembangunan kubah dari beton berukuran 4 meter persegi, jaringan pipa dan kompor ke rumah warga dan biaya pembangunan.
“Setiap kotoran sapi, sisa air dari memandikan sapi dan kencing sapi itu yang dialirkan ke bak penampungan.
Ini yang menghasilkan biogas, sangat simple. Selanjutnya biogas tersebut disalurkan ke rumah-rumah warga,” terang I Ketut Mertaya lagi.
Mertaya menuturkan, pada awalnya dia dan sejumlah anggota ternak sapi mengalami kesulitan untuk merealisasikan instalasi biogas.
Namun, pihaknya terus menyosialisasikan ke warga dan petani. Baru tahun 2019 dapat terealisasi penggunaan biogas ke rumah warga dan bisa dimanfaatkan sampai sekarang.