33.4 C
Jakarta
22 November 2024, 11:56 AM WIB

Potensi Wisata Tinggi, Warga Nusa Penida Justru Berminat Transmigrasi

RadarBali.com – Minat warga Klungkung mengikuti program transmigrasi hingga saat ini masih cukup tinggi. Terutama warga Nusa Penida. Padahal, potensi wisata Nusa Penida sangat tinggi.

Terbukti, meski tahun 2017 ini Kabupaten Klungkung tidak mendapat jatah kuota untuk program tersebut dari Pemerintah Pusat, namun sebanyak 40 orang warga Klungkung telah mengungkapkan keinginannya mengikuti program transmigrasi tahun 2017 ini.

Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Klungkung I Gede Kusumajaya mengungkapkan, 40 warga yang tertarik untuk mengikuti program transmigrasi seluruhnya berasal dari Kecamatan Nusa Penida, tepatnya dari Desa Batukandik.

“Tahun ini kami tidak mendapatkan kuota untuk program transmigrasi sehingga sambil menunggu kabupaten mendapat kuota

untuk program transmigrasi, warga yang telah mengungkapkan keinginannya masuk dalam daftar antre,” ujar Kusumajaya.

Menurutnya, 40 warga yang mendaftarkan diri untuk program transmigrasi berkeinginan untuk menjadi seorang petani, tepatnya petani kelapa sawit.

Daerah yang dituju adalah Kalimantan dan Sulawesi. “Mereka ingin transmigrasi tentunya karena ingin mengubah nasib menjadi yang lebih baik lagi,” terangnya.

Menurutnya, secara teknis saat memberangkatkan warga untuk transmigrasi, daerah pengirim warga dan daerah penerima warga transmigrasi akan melakukan penandatanganan MoU.

Dalam MoU tersebut tercantum hak dan kewajiban daerah pengirim ataupun daerah penerima warga transmigrasi.

Sebagai pengirim warga transmigrasi memiliki kewajiban menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni dan mampu berkontribusi terhadap daerah penerima warga transmigrasi.

Dan, warga yang dikirim untuk program transmigrasi ini berhak mendapat lahan garapan dari daerah penerima transmigrasi.

“Kami sebagai pihak pengirim warga transmigrasi juga wajib untuk melakukan Monev (Monitoring dan Evaluasi) setiap tahun

untuk mengetahui perkembangan yang terjadi. Jika terkadang ada keterbatasan dana, kami juga terkadang pantau lewat telepon,” paparnya.

RadarBali.com – Minat warga Klungkung mengikuti program transmigrasi hingga saat ini masih cukup tinggi. Terutama warga Nusa Penida. Padahal, potensi wisata Nusa Penida sangat tinggi.

Terbukti, meski tahun 2017 ini Kabupaten Klungkung tidak mendapat jatah kuota untuk program tersebut dari Pemerintah Pusat, namun sebanyak 40 orang warga Klungkung telah mengungkapkan keinginannya mengikuti program transmigrasi tahun 2017 ini.

Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Klungkung I Gede Kusumajaya mengungkapkan, 40 warga yang tertarik untuk mengikuti program transmigrasi seluruhnya berasal dari Kecamatan Nusa Penida, tepatnya dari Desa Batukandik.

“Tahun ini kami tidak mendapatkan kuota untuk program transmigrasi sehingga sambil menunggu kabupaten mendapat kuota

untuk program transmigrasi, warga yang telah mengungkapkan keinginannya masuk dalam daftar antre,” ujar Kusumajaya.

Menurutnya, 40 warga yang mendaftarkan diri untuk program transmigrasi berkeinginan untuk menjadi seorang petani, tepatnya petani kelapa sawit.

Daerah yang dituju adalah Kalimantan dan Sulawesi. “Mereka ingin transmigrasi tentunya karena ingin mengubah nasib menjadi yang lebih baik lagi,” terangnya.

Menurutnya, secara teknis saat memberangkatkan warga untuk transmigrasi, daerah pengirim warga dan daerah penerima warga transmigrasi akan melakukan penandatanganan MoU.

Dalam MoU tersebut tercantum hak dan kewajiban daerah pengirim ataupun daerah penerima warga transmigrasi.

Sebagai pengirim warga transmigrasi memiliki kewajiban menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni dan mampu berkontribusi terhadap daerah penerima warga transmigrasi.

Dan, warga yang dikirim untuk program transmigrasi ini berhak mendapat lahan garapan dari daerah penerima transmigrasi.

“Kami sebagai pihak pengirim warga transmigrasi juga wajib untuk melakukan Monev (Monitoring dan Evaluasi) setiap tahun

untuk mengetahui perkembangan yang terjadi. Jika terkadang ada keterbatasan dana, kami juga terkadang pantau lewat telepon,” paparnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/