NEGARA – Pedagang maupun pembeli di Pasar Umum Negara masih belum patuh menjalankan protocol Kesehatan, terutama penggunaan masker.
Mayoritas aktivitas warga di pasar terbesar di Jembrana tersebut tidak menggunakan masker. Padahal ribuan masker gratis sudah diberikan pada pedagang di pasar, baik dari pemerintah maupun swasta.
Ironisnya, pedagang maupun pembeli mengaku sudah mengetahui mengenai anjuran menggunakan masker untuk mencegah penyebaran Covid-19, namun masih enggan menggunakan masker dengan berbagai alasan.
“Masker punya, ada di rumah. Tadi lupa bawa masker,” kata Ayu, salah seorang pembeli di Pasar Umum Negara.
Selain pembeli, pedagang juga tidak menggunakan masker meski saat melayani pembeli. Pedagang berdalih sulit mendapatkan masker.
Selain itu, mereka mengaku belum terbiasa menggunakan masker, sehingga merasa pengap. “Di sini pedagangnya rata-rata tak pernah ada yang pakai masker,” ujar salah seorang pedagang.
Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Jembrana I Komang Agus Adinata mengatakan, melalui UPT Pengelola Pasar sudah rutin sosialisasi pada pedagang dan pembeli untuk mematuhi Protokol Covid-19.
Bahkan, masker gratis diberikan pada warga, agar setiap saat menggunakan masker. Sehingga menggunakan masker dan menjaga jarak nantinya menjadi kebiasaan warga.
Menurutnya, dalam rangka menjelang new normal pengelola pasar sudah membagikan masker untuk para pedagang dan pembeli yang tidak memakai masker.
Tidak hanya masker dari dinas, swasta juga sudah membagikan masker yang jumlahnya ribuan. “Kami juga selalu menghimbau untuk
selalu menerapkan protap pencegahan Covid-19 yakni atur jarak antar pedagang 1 meter dan selalu memakai masker bila datang ke pasar,” jelasnya.
Dia mengakui, mengubah kebiasaan pedagang dan pembeli dengan menerapkan protokol Covid-19 membutuhkan waktu.
Namun, jika rutin sosialisasi, warga nantinya terbiasa menggunakan masker dan menjaga jarak saat berbelanja.