RadarBali.com – Ribuan warga Desa Pakraman Beluhu, Kubu, Karangasem mengungsi sejak Gunung Agung dinyatakan berstatus awas.
Namun, hal berbeda dilakukan Bendesa Adat Beluhu Komang Sartika. “Kalau warga saya, semua sudah mengungsi. Sementara saya di rumah saja. Jaga desa,” ujar Komang Sartika.
Sartika punya alasan, kenapa belum mengungsi. Salah satunya adalah tanggung jawab besar sebagai bendesa adat membuatnya memilih bertahan meski Desa Beluhu masuk dalam radius zona merah.
Ya, sebagai bendesa adat, Komang Sartika punya tanggung jawab ngemit pratima di Pura Puseh dan menjaga desa.
“Pretima dan tapakan Ida Bhatara tidak ada yang diungsikan. Jadi, harus dijaga. Ini juga untuk menjaga kesan jangan sampai Ide Batara juga ngungsi, lalu siapa sesuhunan yang menjaga desa secara niskala,” bebernya..
Sartika sendiri berada di rumahnya bersama istri dan anaknya. Namun demikian, dia tetap waspada kalau Gunung Agung erupsi.
“Kalau malam hari mobil di luar dan sudah stand bay,” aku anggota DPRD Karangasem dari Fraksi Golkar ini.
“Warga kami ada sekitar 4000 jiwa sampai anak – anak,” ujarnya. Karena banyak yang bekerja di sektor pariwisata, banyak warganya yang menjadi pengungsi mandiri di Denpasar, dan luar Karangasem.
“Yang jelas, saya tetap update informasi setiap saat untuk mengantisipasi hal-hal yang akan terjadim” paparnya.