RadarBali.com – Selain menimbulkan kepanikan, rasa takut, dan waswas, akibat naiknya aktivitas vulkanik Gunung Agung juga menyebabkan petaka lain.
Petaka Gunung Agung di level IV (Status Awas), selain menelan korban jiwa, ekonomi masyarakat di sekitar “Gumi Lahar” Karangasem juga nyaris lumpuh total.
Kelian Desa Adat Dukuh Drs Ketut Giri M.Pdh mengatakan, sejak pemerintah menaikkan aktivitas Gunung Agung ke level IV, tercatat ada tiga korban meninggal dunia dan 90 persen lebih perekonomian di wilayahnya nyaris lumpuh total.
“Sejak awal dinaikkan status, warga banyak yang panik. Bahkan akibat kepanikan itu, warga kami di desa ini ada tiga yang meninggal, “terang Giri.
Disebutkan, tewasnya warga Dukuh itu selain seorang meninggal kecelakaan akibat panik saat mengungsi, ada dua warga lain yang tewas karena stres berat.
Tidak hanya itu, akibat banyak warga yang mengungsi meninggalkan rumah, hampir 90 persen lebih perekonomian di wilayahnya tidak jalan.
“Banyak hotel-hotel kosong dan tidak asa tamu turis karena pegawai semua sudah pergi. Tempat usaha saya juga sama sekali tidak beroperasi.
Kalau dulu sebelum ada begini ada saja pemasukan untuk memenuhi kebutuhan. Tapi mau bagaimana, kan kami harus ikuti himbauan pemerintah, “paparnya diamini I Wayan Tamir salah satu pedagang yang memilih tetap berjualan di wilayah Dukuh saat siang hari.
Giri dan Tamir berharap, jika nantinya Gunung Agung meletus, pihaknya berharap letusan Gunung Agung tidak sedahsyat dan sebesar saat letusan pada tahun 1963 silam.
“Mudah-mudahan, agar masyarakat juga tidak tambah sulit hidupnya, “pungkasnya.