25.2 C
Jakarta
22 November 2024, 8:16 AM WIB

Pasien Covid-19 di Denpasar Terbanyak, Cluster Pasar Sumbang Lonjakan

DENPASAR – Gencarnya rapid test dan swab test yang dilakukan Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Denpasar berimplikasi luas.

GTPP Covid-19 mencatat lonjakan pasien yang cukup besar. Tercatat, Kota Denpasar menyumbang 30 kasus positif dari total 47 kasus positif di Bali kemarin.

Lonjakan pasien sembuh Covid-19 di Denpasar juga lumayan besar. Pasien sembuh yang tercatat GTPP mencapai 32 pasien.

Juru Bicara GTPP Covid-19 Denpasar Dewa Gede Rai mengatakan, 30 pasien kasus transmisi lokal itu didominasi dari cluster pasar.

Terbanyak dari keluarga pedagang Pasar Kumbasari. Bahkan, mereka yang kena ada satu keluarga yang berjumlah lima orang maupun delapan orang. 

” 30 pasien karena transmisi lokal. Hasil tracing dan testing di Pasar Kumbasari. Ini berawal dari pedagang, kemudian beralih ke keluarga. Satu keluarga ada 5 dan 8 orang,” ujar Dewa Gede Rai.

Selain itu, hasil test keluarga perawat yang terkena dari Padangsambian Klod. Seperti diketahui perawat RS Sanglah terjangkit Covid-19 menularkan kepada suami dan tiga anaknya.

“Ada keluargan tenaga kesehatan perawat  ada anaknya yang terkena Covid-19,” ucap Dewa Gede Rai.

Ditemukan juga ada satu keluarga yang terdiri dari bapak, istri dan tiga orang anak positif- covid 19  warga Perumahan Pondok  Galeria Desa Padang Sambian Kelod.

Untuk mencegah penularan Covid-19 maka Desa Padang Sambian Kelod melakukan rapid test kepada 80 orang yang pernah kontak langsung dengan pasien Rabu kemarin (17/6) di Balai Pertemuan Perumahan Pondok Galeria.

Perbekel Padang Sambian Kelod Gede Wijaya Saputra mengatakan, satu keluarga tersebut bisa tertular Covid-19 bersumber dari sang ibu yang bekerja sebagai  tenaga kesehatan di RSUP Sanglah.

Setelah dilakukan pelacakan ternyata ditemukan 80 orang warga di Perumahan Pondok  Galeria yang pernah kontak langsung dan sama-sama melakukan kegiatan di perumahan tersebut.

Setelah dilakukan rapid test, dari 80 orang ditemukan 2 orang dengan hasil reaktif. “Untuk memutus penyebaran Covid-19 dua warga langsung di karantina mandiri dirumahnya,” ungkap Wijaya.

Dinas Kesehatan Kota Denpasar Kamis hari ini (18/6) akan menjemput dua orang tersebut untuk dilakukan swab test. 

Dalam kesempatan tersebut Wijaya mengaku berbagai upaya pencegahan Covid-19 telah dilakukan Desa Padang sambian Kelod baik dari penyemprotan disinfektan,

pelaksanaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM), sidak masker serta imbuan untuk mengikuti protokol kesehatan, kepada warganya. 

Namun, apa daya nasib tidak bisa di hindari tetap saja ada warganya yang postif Covid-19. Meski demikian pihaknya akan tetap melakukan penyemprotan secara rutin,

mengimbau kepada masyarakat agar mengikuti protokol kesehatan yakni tetap menjaga jarak, menjaga kebersihan, jaga jarak,

menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir serta tidak keluar rumah jika tidak ada kebutuhan yang mendesak.

“Covid-19 ini memang sangat berbahaya namun, dengan adanya virus ini menciptakan budaya baru bagi warga yakni menjadi rajin mencuci tangan dan selalu menjaga kebersihan lingkungan,” jelasnya. 

DENPASAR – Gencarnya rapid test dan swab test yang dilakukan Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Denpasar berimplikasi luas.

GTPP Covid-19 mencatat lonjakan pasien yang cukup besar. Tercatat, Kota Denpasar menyumbang 30 kasus positif dari total 47 kasus positif di Bali kemarin.

Lonjakan pasien sembuh Covid-19 di Denpasar juga lumayan besar. Pasien sembuh yang tercatat GTPP mencapai 32 pasien.

Juru Bicara GTPP Covid-19 Denpasar Dewa Gede Rai mengatakan, 30 pasien kasus transmisi lokal itu didominasi dari cluster pasar.

Terbanyak dari keluarga pedagang Pasar Kumbasari. Bahkan, mereka yang kena ada satu keluarga yang berjumlah lima orang maupun delapan orang. 

” 30 pasien karena transmisi lokal. Hasil tracing dan testing di Pasar Kumbasari. Ini berawal dari pedagang, kemudian beralih ke keluarga. Satu keluarga ada 5 dan 8 orang,” ujar Dewa Gede Rai.

Selain itu, hasil test keluarga perawat yang terkena dari Padangsambian Klod. Seperti diketahui perawat RS Sanglah terjangkit Covid-19 menularkan kepada suami dan tiga anaknya.

“Ada keluargan tenaga kesehatan perawat  ada anaknya yang terkena Covid-19,” ucap Dewa Gede Rai.

Ditemukan juga ada satu keluarga yang terdiri dari bapak, istri dan tiga orang anak positif- covid 19  warga Perumahan Pondok  Galeria Desa Padang Sambian Kelod.

Untuk mencegah penularan Covid-19 maka Desa Padang Sambian Kelod melakukan rapid test kepada 80 orang yang pernah kontak langsung dengan pasien Rabu kemarin (17/6) di Balai Pertemuan Perumahan Pondok Galeria.

Perbekel Padang Sambian Kelod Gede Wijaya Saputra mengatakan, satu keluarga tersebut bisa tertular Covid-19 bersumber dari sang ibu yang bekerja sebagai  tenaga kesehatan di RSUP Sanglah.

Setelah dilakukan pelacakan ternyata ditemukan 80 orang warga di Perumahan Pondok  Galeria yang pernah kontak langsung dan sama-sama melakukan kegiatan di perumahan tersebut.

Setelah dilakukan rapid test, dari 80 orang ditemukan 2 orang dengan hasil reaktif. “Untuk memutus penyebaran Covid-19 dua warga langsung di karantina mandiri dirumahnya,” ungkap Wijaya.

Dinas Kesehatan Kota Denpasar Kamis hari ini (18/6) akan menjemput dua orang tersebut untuk dilakukan swab test. 

Dalam kesempatan tersebut Wijaya mengaku berbagai upaya pencegahan Covid-19 telah dilakukan Desa Padang sambian Kelod baik dari penyemprotan disinfektan,

pelaksanaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM), sidak masker serta imbuan untuk mengikuti protokol kesehatan, kepada warganya. 

Namun, apa daya nasib tidak bisa di hindari tetap saja ada warganya yang postif Covid-19. Meski demikian pihaknya akan tetap melakukan penyemprotan secara rutin,

mengimbau kepada masyarakat agar mengikuti protokol kesehatan yakni tetap menjaga jarak, menjaga kebersihan, jaga jarak,

menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir serta tidak keluar rumah jika tidak ada kebutuhan yang mendesak.

“Covid-19 ini memang sangat berbahaya namun, dengan adanya virus ini menciptakan budaya baru bagi warga yakni menjadi rajin mencuci tangan dan selalu menjaga kebersihan lingkungan,” jelasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/