DENPASAR – Penambahan kasus positif Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) terus mengalami peningkatan.
Sesuai data yang didapat Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Provinsi Bali jumlah kasus positif Covid-19 kembali mengalami lonjakan.
Dibandingkan jumlah kasus terakhir, Kamis hari ini jumlah total positif Covid-19 sebanyak 895 karena mengalami penambahan 66 orang yang terdiri dari 2 PMI dan 64 transmisi lokal.
Sedangkan total sembuh Kamis hari ini 553 atau bertambah 11 orang, sehingga kasus aktif yang masih dalam perawatan sebanyak 336 orang di 11 rumah sakit, Bapelkesmas dan BPK Pering.
Sementara kasus meninggal tetap 6 orang. Hal ini disampaikan Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19
Provinsi Bali Dewa Made Indra dalam rapat virtual terkait evaluasi optimalisasi tempat karantina, di Denpasar, Kamis (18/6).
Kasus positif Covid-19 ini tentunya membutuhkan tempat karantina yang memadai dengan jumlah fasilitas sarana prasarana dan juga tenaga medis.
“Dengan jumlah kasus positif Covid-19 yang terus meningkat tentu mengakibatkan tempat karantina semakin penuh, sehingga diperlukan sirkulasi yang cepat dan terkoordinir antar instansi dan pihak terkait,” tegas Sekda Provinsi Bali ini.
Rapat melibatkan Karoops Polda Bali, Asops Kodam IX/Udayana, Kasiops Korem 163/Wirasatya, Kadiskes Prov Bali, Kasatpol PP Bali, Kadis Kominfos Bali, Kalaksa BPBD Bali,
Kadishub Bali, Koordinator Posko (Wasdal), Kadishub Kabupaten/Kota se-Bali, Kalaksa BPBD Kabupaten/Kota se-Bali,
Koordinator Karantina (Diklat BPK Pering, Bapelkes, BPSDM, LPMP, Wisma Bima 1, dan Wisma Bima 2 dan Koordinator Relawan).
Dalam kesempatan itu, Dewa Indra meminta Kalaksa BPBD, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dan Kepala Dinas Kominfo Provinsi Bali melakukan koordinasi lebih lanjut dan follow up
terkait kebutuhan yang diperlukan pada tempat karantina, termasuk keperluan WiFi, tempat tidur bagi tenaga keamanan yang menjaga tempat karantina.
Pengelolaan karantina yang harus di update sesuai situasi kondisi dilapangan adalah membangun kesepakatan baru, dimana yang terdahulu akan mengalami perubahan sesuai dengan situasi real saat ini.