25.2 C
Jakarta
22 November 2024, 8:00 AM WIB

Petani Nusa Penida Semringah, Harga Vanili Kini Rp 3 Juta per Kg

SEMARAPURA – Tidak hanya menanam ubi, jagung dan budidaya rumput laut, warga di Kecamatan Nusa Penida juga membudidayakan vanili.

Hanya saja karena harga vanili sempat anjlok, tinggal beberapa petani saja yang masih membudidayakan tanaman tersebut.

Dan kini, petani vanili sedang menikmati harga vanili yang cukup menggiurkan. Salah satunya adalah I Made Merta, 55.

Merta menjadi petani vanili satu-satunya di Desa Tanglad, Kecamatan Nusa Penida. Dituturkannya, banyak warga Nusa Penida yang membudidayakan vanili tahun 1987 lalu.

Hanya saja karena harga vanili yang sempat anjlok, akhirnya banyak dari mereka yang beralih ke komuditas pertanian lainnya.

“Karena harga jeblok dan perkawinan bunga vanili cukup rumit, akhirnya banyak yang meninggalkan budidaya vanili ini. Hanya saya yang masih bertahan sampai sekarang,” katanya.

Kesetiaannya membudidayakan vanili ternyata berbuah manis. Menurutnya, harga vanili saat ini cukup menggiurkan.

Untuk satu kg vanili, dia mengaku dapat memperoleh penjualan sekitar Rp 3 juta. “Saya punya 500 pohon vanili.

Setiap tahunnya itu bisa menghasilkan 18 kg vanili kering. Pengepul sendiri yang mencari vanili ke tempat saya,” ungkapnya.

Sesuai dengan hasilnya, menurutnya, budidaya vanili cukup sulit lantaran pengetahuannya tentang membudidayakan vanili yang masih kurang.

Menurutnya, selama ini dia belajar budidaya vanili secara autodidak. “Sampai saat ini tidak ada yang mengajari.

Saya coba-coba sendiri. Saya juga tidak tahu cara pemupukan, dan jenis pupuk yang baik. Jadi itu kendala saya,” tandasnya.

SEMARAPURA – Tidak hanya menanam ubi, jagung dan budidaya rumput laut, warga di Kecamatan Nusa Penida juga membudidayakan vanili.

Hanya saja karena harga vanili sempat anjlok, tinggal beberapa petani saja yang masih membudidayakan tanaman tersebut.

Dan kini, petani vanili sedang menikmati harga vanili yang cukup menggiurkan. Salah satunya adalah I Made Merta, 55.

Merta menjadi petani vanili satu-satunya di Desa Tanglad, Kecamatan Nusa Penida. Dituturkannya, banyak warga Nusa Penida yang membudidayakan vanili tahun 1987 lalu.

Hanya saja karena harga vanili yang sempat anjlok, akhirnya banyak dari mereka yang beralih ke komuditas pertanian lainnya.

“Karena harga jeblok dan perkawinan bunga vanili cukup rumit, akhirnya banyak yang meninggalkan budidaya vanili ini. Hanya saya yang masih bertahan sampai sekarang,” katanya.

Kesetiaannya membudidayakan vanili ternyata berbuah manis. Menurutnya, harga vanili saat ini cukup menggiurkan.

Untuk satu kg vanili, dia mengaku dapat memperoleh penjualan sekitar Rp 3 juta. “Saya punya 500 pohon vanili.

Setiap tahunnya itu bisa menghasilkan 18 kg vanili kering. Pengepul sendiri yang mencari vanili ke tempat saya,” ungkapnya.

Sesuai dengan hasilnya, menurutnya, budidaya vanili cukup sulit lantaran pengetahuannya tentang membudidayakan vanili yang masih kurang.

Menurutnya, selama ini dia belajar budidaya vanili secara autodidak. “Sampai saat ini tidak ada yang mengajari.

Saya coba-coba sendiri. Saya juga tidak tahu cara pemupukan, dan jenis pupuk yang baik. Jadi itu kendala saya,” tandasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/