DENPASAR – Ketika Liga 1 2020 sedang hiatus dan tidak tahu kapan akan bergulir kembali. Ini memang bukan salah tulis, tetapi inilah realita yang ada.
PSSI dan PT LIB sudah melakukan koordinasi termasuk dengan APPI dan APSSI mengenai kelanjutan liga musim ini.
Saat rapat Anggota Exco PSSI via WhatsApp Kamis lalu (17/6), kompetisi diputuskan untuk dilanjutkan kembali.
Namun, keputusan tersebut seakan jadi harapan semu karena Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 masih melarang kegiatan olahraga yang bersentuhan fisik langsung seperti basket dan sepak bola dilakukan.
Alhasil yang bisa dilakukan sekarang adalah menunggu rekomendasi dari Gugas Percepatan Penanganan Covid-19 agar Liga 1 2020 bisa dilanjutkan kembali pada bulan Oktober atau Desember.
Jika gagal mendapatkan rekomendasi, mau tidak mau PSSI, PT LIB, serta klub kontestan Liga 1 dan Liga 2 harus gigit jari.
Meskipun masih belum tahu kapan kompetisi bergulir, namun semua pemain Serdadu Tridatu masih tetap melakukan latihan ringan.
Entah di rumah atau di lapangan bersama pemain lainnya. Manajemen Bali United juga tidak tinggal diam.
Mereka sejak tiga bulan terakhir rutin memberikan donasi berupa APD dan bantuan logistis lainnya kepada daerah-daerah yang ada di Bali.
Dua hari terakhir, mereka memberikan bantuan masker non medis kepada desa-desa yang ada di Denpasar, Tabanan, Badung, dan Karangasem.
Dengan pembagian masker non medis dengan corak logo Bali United, tentu Manajemen Serdadu Tridatu masih memiliki kegiatan ditengah kompetisi yang sedang hiatus.
Disamping itu, mereka sepertinya mencoba untuk menarik dukungan bagi suporter dan menjadi ajang promosi kedepannya.
CEO Bali United Yabes Tanuri mengungkapkan, antusiasme suporter untuk membeli masker non medis juga cukup besar.
Hanya saja, dia enggan untuk membeberkan berapa masker non medis yang sudah terjual sampai saat ini.
Itu artinya, ada pemasukan tambahan bagi Serdadu Tridatu dimasa pagebluk seperti ini disaat klub lain justru masih minim pemasukan.
“Waktu kami buka penjualan masker Bali United, kami sangat terkejut dan senang dengan antusiasme dari para Semeton yang ikut beli sekaligus mendonasikannya dengan membeli satu pack masker (satu pack isi tiga masker non medis),” terang Yabes Jumat (19/6).
“Kami ingin acara donasi masker ini jadi milik bersama. Tidak hanya untuk Bali United saja. Kebetulan, respon Semeton positif dan mereka banyak posting di media sosial mereka,” tambahnya.
Ungguhan di media sosial inilah yang menjadi ajang promosi murah dan mudah bagi Serdadu Tridatu.
Selain itu dihampir setiap acara donasi, selalu terselip pean dari beberapa sponsor utama milik mereka musim ini.
Yabes menambahkan, pembagian puluhan ribu masker termasuk APD kepada rumah sakit di Bali dan beberapa bantuan logistic seperti ratusan dus mie instan dan susu dalam kemasan bertujuan untuk mengedukasi masyarakat.
Menurut adik kandung Anggota Exco PSSI Yabes Tanuri itu, kesehatan untuk saat ini menjadi nomor satu.
“Disaat situasi seperti sekarang, kami memutuskan bahwa prioritas kami untuk mengedukasi sekaligus membantu fans dan warga Bali.
Tidak hanya masker, kami juga membagikan ribuan APD untuk beberapa rumah sakit dan Puskesmas di Bali. Ada dukungan dari beberapa sponsor juga untuk donasi di Bali,” tutupnya.