SERIRIT – Seorang warga di Jalan Diponegoro Kelurahan Seririt, Seririt kembali menjadi korban sayatan benang layangan yang melintang ditengah jalan.
Jailani, 46, mengalami luka robek pada bagian leher setelah terkena benang gelasan ketika melintas di Jalan Udayana, Seririt, kemarin.
Akibat kejadian tersebut Jailani harus dilarikan ke RSUD Buleleng, setelah korban mengalami luka serius dibagian leher. Luka robek pada leher Jailani pun harus dijahit oleh petugas medis.
Jatuhnya korban Jailani akibat teriris benang layangan menambah daftar panjang korban akibat benang layangan.
Sebelumnya warga bernama Nyoman Arnanda, 37 warga Lingkungan III Karang Sari Kelurahan Seririt dan Nyoman Arnanda, 37 juga mengalami kejadian yang sama.
Leher keduanya teriris benang layangan cukup dalam saat melintas di Jalan Diponegoro,Seririt. Begitu juga yang dialami oleh Amin Rais, 26 warga Jalan Udayana, Seririt juga menjadi korban benang layangan.
Kapolsek Seririt Kompol I Gede Juli tak menampik perihal kembali korban bertumbangan akibat permainan layangan yang digandrungi anak muda saat ini.
Pihaknya telah menerima laporan tersebut dimana salah satu warga Seririt mengalami luka iris pada bagian leher. Korban Jailani terkena benang layangan yang melintang ditengah Jalan Diponegoro.
Pihaknya melalui bhabinkamtibmas dan pemerintah desa telah melakukan mengeluarkan iimbauan dan pendekatan ke masing-masing warga.
Termasuk memberikan pembinaan terhadap anak-anak yang kedapatan sedang bermain layangan ditengah jalan agar bermain layangan di lahan yang lebih luas dan tidak bermain layangan ditengah jalan.
“Kami sudah lakukan pendekatan. Namun juga dibutuhkan dari para orang tua. Agar dapat memberikan pengetahuan terhadap anaknya dengan tidak bermain layangan ditengah jalan. Sehingga tidak memakan korban lagi yang melintas,” ungkapnya.
“Kami berharap orang tua dan pemerintah desa juga dapat menghimbau warganya dan menertibkan warga yang bermain layangan di jalanan. Sekaligus kami juga di aparat kepolisian juga terlibat,” pungkasnya.