DENPASAR – Belajar dari Provinsi Gorontalo yang menerapkan kearifan lokal melawan Covid – 19, Pulau Bali justru bisa disebut gudangnya soal itu.
Banyak kearifan lokal yang bisa digunakan oleh masyarakat Bali saat masa pandemi Covid-19 ini.
Gubernur Gorontalo Rusli Habibi menyebut, masyarakat zaman dahulu, ketika ingin makan selalu menaburi garam pada piring bukan saat memasak di wajan.
Vitamin C yang terdapat pada garam dan cabai dapat meningkatkan imunitas tubuh kita. “Ketika makan, di piring ditaburi garam dan cabai yang masih utuh, dengan memakan garam salah satu cara yang bisa melawan COVID-19,” ujar Gubernur Rusli.
Di Bali sendiri, hal semacam itu cukup banyak. Salah satunya adalah ada pada olahan rumput laut atau dikenal dengan istilah bulung boni.
Jika dilihat, rumput laut mempunyai kandungan gizi yang lengkap. Rumput laut mengandung protein, karbohidrat, lemak, serat, enzim, asam nukleat, asam amino, vitamin (A, B, C, D, E dan K), kalsium dan selenium serta zat besi, magnesium dan natrium.
Kandungan asam amino, vitamin dan mineral rumput laut jauh lebih tinggi dibandingkan dengan tanaman darat.
Manfaatnya pun cukup banyak untuk tubuh dan baik saat masa pandemi seperti ini. Kebiasaan memakan makanan sehat saat ini memang sangat dibutuhkan oleh masyarakat untuk menjaga imunitas tubuh.
Karena imunitas tubuh yang kuat dapat menangkal virus tersebut. Pasien di RSUP Sanglah pun banyak yang sembuh karena mengonsumsi makanan sehat.
Untuk pasien Covid-19, RSUP Sanglah memberikan diet tinggi kalori dan tinggi protein. Kalorinya sekitar 2.700 gram dan protein sekitar125 gram perhari
“Untuk makanan, diberikan makanan lengkap sebanyak 3 kali sehari, berupa lauk hewannya dua, lauk nabati, sayuran dan buah-buahan,” ungkap Ni Wayan Rapiasih, Kepala Instalasi Gizi RSUP Sanglah.