SINGARAJA – Masa pandemi memaksa semua pihak melakukan penyesuaian. Tak terkecuali dengan institusi pendidikan tinggi.
Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) kini bersiap melakukan penyesuaian sistem pendidikan pada semester ganjil tahun 2020 ini.
Pelaksanaan masa perkuliahan semester ganjil, sedianya akan dimulai pada bulan Agustus mendatang. Seperti layaknya di musim tahun ajaran baru, proses kehidupan kampus juga akan dimulai dengan masa orientasi.
Bila pada tahun-tahun sebelumnya orientasi kehidupan kampus dilakukan dengan tatap muka, kini Undiksha merancang proses pengenalan kehidupan kampus secara virtual.
Rektor Undiksha Prof. I Nyoman Jampel mengatakan, saat ini pihak kampus sudah melakukan penyesuaian pelaksanaan kerja administrasi.
Administrasi sudah berjalan seperti biasa, dengan penerapan prinsip-prinsip new normal. Seperti mewajibkan cuci tangan setiap saat,
penggunaan hand sanitizer, penerapan physical distancing, dan pembatasan jumlah orang yang berada dalam satu ruangan.
“New normal ini memang tidak sama dengan yang dulu. Sistem tetap berjalan, tapi tata caranya dan perilaku yang harus berubah. Ini sudah kami terapkan,” kata Jampel.
Jampel menegaskan, seluruh proses perkuliahan sudah berjalan secara online atau daring selama semester genap tahun 2020 ini.
Proses itu berjalan hingga akhir semester genap. Sementara untuk semester ganjil yang jatuh pada Agustus nanti, sudah disiapkan dengan sistem daring.
Termasuk pelaksanaan Orientasi Kehidupan Kampus (OKK) juga telah dirancang secara daring.
“Kalau kondisinya masih belum berubah, kami akan gunakan OKK virtual. Kami sudah rancang untuk OKK virtual itu sistemnya seperti apa,” tegasnya.
Sementara untuk sistem perkuliahan, Jampel menjamin civitas akademika di Undiksha sudah siap mengaplikasikan sistem perkuliahan daring.
Sebab selama ini Undiksha sudah menerapkan sistem blended learning alias sistem pembelajaran campuran antara pembelajaran tatap muka dengan pembelajaran daring.
“Sebelum pandemi kami sudah terapkan daring. Prodi biasa itu sudah 25 persen daring, MPK (Mata kuliah Pengembangan Kepribadian) itu sudah 50 persen,
pascasarjana sudah 95 persen, malah yang PPG (Program pendidikan Profesi Guru) sudah 100 persen,” demikian Jampel.