32.7 C
Jakarta
22 November 2024, 14:55 PM WIB

Jelang Hari Besar, Melukat di Tirta Empul Wajib Jaga Jarak

GIANYAR – Menjelang hari besar keagamaan pada Hari Raya Saraswati dan Banyupinaruh (4-5 Juli), pengelola Tirta Empu menggandeng stake holder terkait melakukan simulasi melukat.

Desa Adat Manukaya Let selaku pengelola menyiapkan kartu antrian terdiri dari 5 warna. Masing-masing warna disiapkan hanya 30 kartu. 

Bendesa Adat Manukaya Let Made Mawi Arnata yang juga pengelola Tirta Empul menjelaskan, sudah menggelar rapat mengenai penerapan melukat saat hari besar keagamaan. 

Apalagi saat hari tersebut, biasanya kedatangan umat tidak bisa diprediksi. “Dulu antrian kendaraan cukup panjang di jalur menuju Tirta,” ujarnya. 

Pihaknya mohon permakluman, selama pandemi ini orang yang datang melukat dibatasi. “Di Tirta Empul ini melukat 

bermakna kapanpun. Tidak hanya saat rahinan besar. Kalau pun tetap jalan, mohon lebih sabar,” ujar Made Mawi Arnata.

Sedangkan Kapolsek Tampaksiring AKP I Wayan Sujana menyatakan, simulasi melibatkan stake holder terkait. 

Di antaranya Perangkat Desa, Desa Adat, TNI/Polri, termasuk Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar. 

“Kami terapkan SOP (Standar Operasional Prosedur, red) ketat. Demi pencegahan penyebaran virus, karena mencegah lebih baik,” tegasnya. 

Dalam simulasi yang digelar, diawali dengan menyaring kedatangan umat dari tempat parkir. Kemudian ada 5 pos ruang tunggu. 

Pertama di parkiran, lanjut di bawah pohon beringin jaba sisi pura, pos tiga di wantilan, pos 4 pada kolam penglukatan dan pos 5 di utama mandala Pura Tirta Empul. 

Pemedek yang tiba di pos 3 wantilan akan mengikuti persembahyangan bersama sekaligus diberikan arahan tata cara melukat selama pandemi Covid-19. 

“Setelah selesai sembahyang bersama, pemedek ganti pakaian di loker. Kemudian melukat. Di setiap pancoran, 

kami minta agar pemedek tidak menghaturkan canang lagi. Cukup langsung melukat, dan harus cepat agar siklus lancar,” jelas AKP Sujana. 

Polisi juga meminta umat agar tidak meludah maupun kencing dalam kolam. “Anggota kami bersama pecalang akan mengawasi,” pungkasnya. 

GIANYAR – Menjelang hari besar keagamaan pada Hari Raya Saraswati dan Banyupinaruh (4-5 Juli), pengelola Tirta Empu menggandeng stake holder terkait melakukan simulasi melukat.

Desa Adat Manukaya Let selaku pengelola menyiapkan kartu antrian terdiri dari 5 warna. Masing-masing warna disiapkan hanya 30 kartu. 

Bendesa Adat Manukaya Let Made Mawi Arnata yang juga pengelola Tirta Empul menjelaskan, sudah menggelar rapat mengenai penerapan melukat saat hari besar keagamaan. 

Apalagi saat hari tersebut, biasanya kedatangan umat tidak bisa diprediksi. “Dulu antrian kendaraan cukup panjang di jalur menuju Tirta,” ujarnya. 

Pihaknya mohon permakluman, selama pandemi ini orang yang datang melukat dibatasi. “Di Tirta Empul ini melukat 

bermakna kapanpun. Tidak hanya saat rahinan besar. Kalau pun tetap jalan, mohon lebih sabar,” ujar Made Mawi Arnata.

Sedangkan Kapolsek Tampaksiring AKP I Wayan Sujana menyatakan, simulasi melibatkan stake holder terkait. 

Di antaranya Perangkat Desa, Desa Adat, TNI/Polri, termasuk Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar. 

“Kami terapkan SOP (Standar Operasional Prosedur, red) ketat. Demi pencegahan penyebaran virus, karena mencegah lebih baik,” tegasnya. 

Dalam simulasi yang digelar, diawali dengan menyaring kedatangan umat dari tempat parkir. Kemudian ada 5 pos ruang tunggu. 

Pertama di parkiran, lanjut di bawah pohon beringin jaba sisi pura, pos tiga di wantilan, pos 4 pada kolam penglukatan dan pos 5 di utama mandala Pura Tirta Empul. 

Pemedek yang tiba di pos 3 wantilan akan mengikuti persembahyangan bersama sekaligus diberikan arahan tata cara melukat selama pandemi Covid-19. 

“Setelah selesai sembahyang bersama, pemedek ganti pakaian di loker. Kemudian melukat. Di setiap pancoran, 

kami minta agar pemedek tidak menghaturkan canang lagi. Cukup langsung melukat, dan harus cepat agar siklus lancar,” jelas AKP Sujana. 

Polisi juga meminta umat agar tidak meludah maupun kencing dalam kolam. “Anggota kami bersama pecalang akan mengawasi,” pungkasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/