DENPASAR – PSSI sudah merilis SK bernomor SKEP/53/VI/2020 tentang kelanjutan kompetisi dalam keadaan luar biasa tahun 2020.
Rencananya, kompetisi akan kembali digelar mulai bulan Oktober mendatang dengan tetap menjalankan protokol kesehatan Covid-19.
CEO Bali United Yabes Tanuri menilai kompetisi yang dilanjutkan lebih banyak sisi positif daripada negatifnya.
Tapi, Yabes Tanuri ingin protokol kesehatan harus diikuti sedemikian rupa agar aman bagi para pihak yang terlibat dalam pertandingan.
“Evaluasi harus dilakukan setiap waktu selama kompetisi dijalankan kembali,” ucap Yabes Tanuri.
Maklumat Kapolri mengenai keramaian sudah dicabut. Ada kemungkinan juga kompetisi dilanjutkan dengan penonton atau bahkan bisa tetap dilakukan dengan sistem home – away.
Manager Bali United ini menambahkan, apapun keputusan dari PSSI akan dijalani. Tapi dari pernyataan Yabes, dia menginginkan sistem home tournament tetap dilakukan.
“Sebaiknya memperkecil resiko penyebaran termasuk berbagai resiko ketika travelling,” kata Yabes lagi.
Selain berbagai isu mengenai hal teknis mengenai kompetisi, beredar juga isu yang kurang sedap.
Berdasar kabar yang beredar, klub penghuni Liga 1 2020 tidak mendapatkan subsidi dari PSSI.
Padahal PSSI dalam rapat daring dengan petinggi 1 klub penghuni Liga 1, akan menjanjikan subsidi sebesar Rp 800 juta per bulan.
Bagi sebagian klub, jumlah itu dirasa sangat minim. Mengenai isu tersebut, Yabes enggan untuk berkomentar lebih jauh.
“Saya belum mendapatkan surat resmi dari PT LIB atau PSSI. Kami sekarang masih menunggu keputusan terkait masalah tersebut,” tutupnya.