25.2 C
Jakarta
20 November 2024, 0:49 AM WIB

Tim Medis Terpapar Covid-19, Kadiskes Bali: IGD Tak Boleh Tutup!

DENPASAR – Merebaknya Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) hingga menjangkiti tenaga medis menjadi dilema tersendiri dalam penanganan kasus ini.

Betapa tidak, merebaknya Covid-19 membuat tenaga medis mempertaruhkan jiwa dan nyawa mereka demi menyembuhkan pasien.

Bahkan, sudah ada beberapa tim medis yang meninggal dunia. Langkah antisipatif pun dilakukan sejumlah rumah sakit untuk menangani masalah ini.

Seperti yang dilakukan RS Ganesha Celuk, Gianyar yang menutup sementara ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan Ruang Inap Lantai II RS Ganesha selama 15 hari karena kasus transmisi lokal meluas di rumah sakit tersebut.

Belakangan juga beredar pengumuman dari RS Puri Raharja Denpasar yang menyebut beberapa karyawan, khususnya UGD terkonfirmasi positif Sara Cov2.

Dampaknya, dalam surat yang ditandatangani Direktur Pelayanan, Keperawatan dan Marketing, dr A.A Made Naradipa, pelayanan ruang UGD RS Puri Raharja ditutup mulai tanggal 1 – 5 Juli.

Sedangkan pelayanan pasien yang membawa pengantar dari DPJP untuk MRS/ tindakan dan pasien dari poliklinik spesialis tetap diterima.

Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dr Ketut Suarjaya menegaskan tidak ada IGD/UGD yang boleh tutup.

“IGD tidak boleh ditutup, tapi layanannya dipindah ke tempat lain di RS tersebut. Hal ini dilakukan kalau beberapa tenaga kesehatan terkonfirmasi positif,” tegas dr. Ketut Suarjaya, Kamis (2/7).

Hal ini dikarenakan pihak rumah sakit harus mensterilkan ruangan agar virus tidak terpapar ke pasien dan petugas lainnya. “Karena ruangannya harus didesinfeksi,” tegasnya. 

DENPASAR – Merebaknya Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) hingga menjangkiti tenaga medis menjadi dilema tersendiri dalam penanganan kasus ini.

Betapa tidak, merebaknya Covid-19 membuat tenaga medis mempertaruhkan jiwa dan nyawa mereka demi menyembuhkan pasien.

Bahkan, sudah ada beberapa tim medis yang meninggal dunia. Langkah antisipatif pun dilakukan sejumlah rumah sakit untuk menangani masalah ini.

Seperti yang dilakukan RS Ganesha Celuk, Gianyar yang menutup sementara ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan Ruang Inap Lantai II RS Ganesha selama 15 hari karena kasus transmisi lokal meluas di rumah sakit tersebut.

Belakangan juga beredar pengumuman dari RS Puri Raharja Denpasar yang menyebut beberapa karyawan, khususnya UGD terkonfirmasi positif Sara Cov2.

Dampaknya, dalam surat yang ditandatangani Direktur Pelayanan, Keperawatan dan Marketing, dr A.A Made Naradipa, pelayanan ruang UGD RS Puri Raharja ditutup mulai tanggal 1 – 5 Juli.

Sedangkan pelayanan pasien yang membawa pengantar dari DPJP untuk MRS/ tindakan dan pasien dari poliklinik spesialis tetap diterima.

Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dr Ketut Suarjaya menegaskan tidak ada IGD/UGD yang boleh tutup.

“IGD tidak boleh ditutup, tapi layanannya dipindah ke tempat lain di RS tersebut. Hal ini dilakukan kalau beberapa tenaga kesehatan terkonfirmasi positif,” tegas dr. Ketut Suarjaya, Kamis (2/7).

Hal ini dikarenakan pihak rumah sakit harus mensterilkan ruangan agar virus tidak terpapar ke pasien dan petugas lainnya. “Karena ruangannya harus didesinfeksi,” tegasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/