26.5 C
Jakarta
21 November 2024, 0:24 AM WIB

Banyu Pinaruh, Masyarakat Diminta di Rumah Saja, Gunakan Ritual Ini

DENPASAR – Keramaian pantai-pantai di Bali sehari setelah Hari Raya Saraswati untuk melakukan ritual Banyu Pinaruh sepertinya sulit terwujud tahun ini.

Penyebabnya apalagi kalau bukan karena pandemi Covid-19. Ritual yang jatuh 6 bulan sekali ini pun harus ditaati masyarakat.

Hal ini dikarenakan Pemerintah di Bali masih menutup beberapa pantai untuk dikunjungi oleh warganya. Seperti pantai-pantai yang ada di Kota di Denpasar.

“Tentu kami mengimbau masyarakat Kota Denpasar tidak berbondong-bondong ke pantai untuk melaksanakan pembersihan,

melainkan melaksanakan di rumah menggunakan Tirta Pengelukatan Suda Mala yang akan diberikan kepada seluruh masyarakat,” ujar Bendesa Adat Intaran, I Gusti Agung Alit Kencana.

Menurutnya, saat ini Kota Denpasar termasuk wilayah Sanur khususnya Desa Adat Intaran masih terjadi penularan Covid-19.

Hal ini menjadikan obyek wisata pantai di Kota Denpasar termasuk di wilayah Sanur masih ditutup untuk umum sementara waktu.

“Kawasan pantai sebagai salah satu tempat wisata di seluruh Kota Denpasar, khususnya di Sanur saat ini masih ditutup untuk umum,

sehingga masyarakat diharapkan melaksanakan pembersihan atau pengelukatan Banyu Pinaruh dari rumah masing-masing,” jelasnya lagi.

Alit Kencana berharap masyarakat memaklumi kondisi ini. Di mana, kebijakan ini tak lain untuk kebaikan bersama dalam memutus penyebaran Covid-19.

“Jadi, masyarakat Kota Denpasar yang sebagaimana sebelumnya biasa melaksanakan pengelukatan di pantai, untuk kali ini kami mengajak masyarakat untuk melaksanakan

pengelukatan dari rumah masing-masing menggunakan Tirta Pengelukatan Suda Mala. Kami berharap permakluman untuk kebaikan kita bersama dalam mendukung percepatan penanganan Covid-19 ini,” harap Alit Kencana.

DENPASAR – Keramaian pantai-pantai di Bali sehari setelah Hari Raya Saraswati untuk melakukan ritual Banyu Pinaruh sepertinya sulit terwujud tahun ini.

Penyebabnya apalagi kalau bukan karena pandemi Covid-19. Ritual yang jatuh 6 bulan sekali ini pun harus ditaati masyarakat.

Hal ini dikarenakan Pemerintah di Bali masih menutup beberapa pantai untuk dikunjungi oleh warganya. Seperti pantai-pantai yang ada di Kota di Denpasar.

“Tentu kami mengimbau masyarakat Kota Denpasar tidak berbondong-bondong ke pantai untuk melaksanakan pembersihan,

melainkan melaksanakan di rumah menggunakan Tirta Pengelukatan Suda Mala yang akan diberikan kepada seluruh masyarakat,” ujar Bendesa Adat Intaran, I Gusti Agung Alit Kencana.

Menurutnya, saat ini Kota Denpasar termasuk wilayah Sanur khususnya Desa Adat Intaran masih terjadi penularan Covid-19.

Hal ini menjadikan obyek wisata pantai di Kota Denpasar termasuk di wilayah Sanur masih ditutup untuk umum sementara waktu.

“Kawasan pantai sebagai salah satu tempat wisata di seluruh Kota Denpasar, khususnya di Sanur saat ini masih ditutup untuk umum,

sehingga masyarakat diharapkan melaksanakan pembersihan atau pengelukatan Banyu Pinaruh dari rumah masing-masing,” jelasnya lagi.

Alit Kencana berharap masyarakat memaklumi kondisi ini. Di mana, kebijakan ini tak lain untuk kebaikan bersama dalam memutus penyebaran Covid-19.

“Jadi, masyarakat Kota Denpasar yang sebagaimana sebelumnya biasa melaksanakan pengelukatan di pantai, untuk kali ini kami mengajak masyarakat untuk melaksanakan

pengelukatan dari rumah masing-masing menggunakan Tirta Pengelukatan Suda Mala. Kami berharap permakluman untuk kebaikan kita bersama dalam mendukung percepatan penanganan Covid-19 ini,” harap Alit Kencana.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/