RadarBali.com – Masalah AFC Club License sepertinya masih belum terselesaikan. Meskipun masih ada batas waktu hingga 15 November mendatang, tetapi belum ada satu pun klub Liga 1 yang memenuhi AFC club license ini.
Namun, ada angin segar yang diberikan PSSI. Senin kemarin (16/10), enam klub yang berpotensi mewakili Indonesia di kompetisi antar klub Asia dipanggil di Jakarta.
Keenam klub tersebut muali dari peringkat pertama adalah Bhayangkara FC, Bali United, PSM Makassar, Madura United, Persipura Jayapura, dan Persija Jakarta.
PSSI memanggil keenam klub ini untuk diberikan pendampingan agar bisa lolos verifikasi AFC. “PSSI mengambil inisiatif kalau buat kami semua.
Kami harus mempersiapkan segala sesuatu dengan sungguh-sungguh,” ujar owner Bali United Pieter Tanuri saat dihubungi melalui sambungan telepon kemarin.
Tetapi, Bali United sepertinya tidak ingin gegabah untuk masalah ini. Manajemen Serdadu Tridatu masih ingin fokus merebut posisi tiga besar terlebih dahulu.
Setelah itu baru memikirkan bagaimana kelanjutan untuk memperoleh lisensi AFC. Pieter mengatakan, PSSI dalam hal ini bukan untuk memberikan kemudahan kepada keenam klub.
PSSI hanya membantu untuk meyakinkan kepada AFC agar diberikan tenggat waktu lebih lama lagi karena Indonesia adalah negara yang besar dan luas. Apalagi terdapat banyak klub yang ada di Indonesia.
“Memang 15 November batas akhir verifikasi dari AFC. Tetapi PSSI akan memberi tahu kepada AFC terlebih dahulu.
Bagi kami, yang terpenting adalah setelah kompetisi usai, kami akan langsung tancap gas untuk melakukan pembenahan. Ini sudah menjadi komitmen tim Bali United dan kami juga tidak terburu-buru,” ucapnya.
Meskipun sudah memasang LED Perimeter Board, tetapi masih ada hal yang lebih besar yang harus dilakukan Manajemen Bali United untuk pembenahan Stadion Kapten I Wayan Dipta.
Sebab, ada beberapa aspek yang harus terpenuhi terlebih dahulu. Misalnya saja masalah WC yang harus segera diselesaikan.
AFC meminta WC di setiap stadion harus 1:100. Artinya terdapat satu WC untuk setiap 100 orang di stadion.
“Tidak mungkin dong kami bongkar WC yang ada sekarang. Kami sudah lakukan itu pelan-pelan. Lampu stadion juga kami harus tambah, pintu-pintu masuk harus diperbaiki, penambahan kursi VIP, LED scoreboard juga,” tegas Pieter.
Pria yang juga menjabat sebagai Anggota Exco PSSI ini menambahkan, keenam tim ini masih menunggu juga karena keenam klub belum tahu akan finish di tiga besar atau tidak.
Sebab tiga besarlah yang berhak melenggang ke kompetisi antar kulb Asia. “Istilahnya belum ada jaminan apa-apa kalau kami bisa berada di tiga besar.
Walaupun dengan iman kami yakin bisa di tiga besar. Lebih baik kami menunggu terlebih dahulu. Ini juga menyangkut sponsor klub.
Posisi berpengaruh terhadap pemasukan klub. Masih ada lima pertandingan lagi dan jarak poin tipis-tipis,” tutup pria 54 tahun ini