DENPASAR – Kesimpang siurang terjadi ketika kompetisi diputuskan bergulir pada Oktober mendatang. Ada kabar yang beredar jika PT Liga Indonesia Baru (LIB) tidak memberikan subsidi dari komitmen awal sebesar Rp 800 juta perbulan.
Beberapa klub seperti Borneo FC ingin agar dana subsidi dari PT LIB ditambah menjadi Rp 1 miliar perbulan. Jumlah subsidi sebesar itu karena klub sangat sulit mendapatkan sponsor.
CEO Bali United Yabes Tanuri yang sempat diwawancarai beberapa waktu lalu mengaku masih belum mendengar kabar apapun mengenai subsidi untuk 1 klub.
Dia mengaku masih menunggu pembicaraan antara PT LIB, PSSI, dan klub mengenai hal teknis menyangkut Liga 1 termasuk subsidi.
Hal ini ditanggapi oleh Dirut PT LIB Akhmad Hadian. Menurutnya, PT LIB tetap berkomitmen terhadap kebijakan subsidi tersebut.
“Kompetisi akan dimulai Oktober nanti. Karena itu kami tetap berkomitmen tinggi terhadap kewajiban untuk membagikan dana subsidi kepada semua peserta kompetisi Liga 1 dan Liga 2 2020,” kata Akhmad Hadian.
Meski begitu, Akhmad meminta semua pihak bisa berpikir dan bersikap realistis. Hal ini karena disaat pagebluk Covid-19, situasi dan kondisi kompetisi menjadi tidak lagi normal.
Dua kompetisi kasta atas sepak bola Indonesia tersebut harus terhenti pada Maret lalu. “Atas situasi tersebut, kami harus mengevaluasi dan merencanakan lagi beberapa hal yang sangat
menentukan dalam kelangsungan kompetisi. Termasuk kesepakatan dengan sponsor dan pihak ketiga lainnya,” beber Akhmad Hadian.
“Sekali lagi, pada prinsipnya kami punya komitmen tinggi terkait angka subsidi yang akan diterima oleh klub Liga 1 dan Liga 2.
Kami akan berusaha keras untuk mewujudkan apa yang sudah kami rencanakan. Mohon dukungannya agar kompetisi bisa bergulir dengan lancar,” tutupnya.