AMLAPURA – Jalur pendakian ke puncak Gunung Agung, Karangasem belum dibuka untuk umum. Meski demikian masih ada saja warga yang nekat mendaki.
Setidaknya ada 11 orang warga Bali yang melakukan pendakian ke Gunung Agung, Selasa (7/7) kemarin. Apesnya, saat turun dari puncak, dua dari 11 pendaki hilang setelah terpisah dari rombongan.
“Mereka mendaki Selasa (7/7) kemarin. Dan, Rabu (8/7) sekitar pukul 12.05 wita mereka turun dari puncak.
Namun, dua orangnya terpisah sehingga tersesat. Sisanya selamat,” terang Kepala Basarnas Bali Gede Darmada, Rabu (8/7) sore.
Menurutnya, dua orang yang tersesat tersebut bernama Ketut Wiyasa, 57 dan Made Ayu Widiastari, 56. Saat itu, pendaki pria mengenakan jaket dan celana warna abu-abu.
Sedangkan korban wanita mengenakan jaket hitam dan celana warna putih. Diperkirakan keduanya mulai menghilang pada koordinat 8° 21′ 6,3” S – 115° 30′ 20,7 “E.
Terkait peristiwa tersebut, Kepala BPBD Karangasem, IB Ketut Arimbawa mengatakan bahwa hingga saat ini Gunung Agung masih berpotensi erupsi.
Dia pun kecewa karena masih ada warga yang nekat melakukan pendakian. Padahal sudah ada imbauan agar warga menjaga jarak 4 km dari kawah puncak gunung.
“Hingga saat ini, tidak boleh ada aktifitas masyarakat sejauh 4 km dari kawah puncak Gunung Agung. Rambu-rambu sudah dipasang dari KRB I,II dan III, termasuk rambu larangan mendaki di pintu jalur pendakian,” tandasnya.