33.4 C
Jakarta
22 November 2024, 13:56 PM WIB

Banjar Munduk Dikarantina 14 Hari, Relawan Srikandi Pasok Bumbu Dapur

NEGARA – Kebutuhan bumbu dapur yang dikeluhkan warga Banjar Munduk, Desa Kaliakah, yang tengah menjalani karantina banjar sejak sepekan terakhir mulai teratasi.

Paket bantuan bumbu dapur yang diharapkan warga diberikan relawan yang membagikan sebanyak 250 bungkus paket bumbu kemarin.

Bantuan paket berisi bumbu dapur yang diberikan relawan Srikandi Desa Kaliakah ini untuk kebutuhan sehari-hari warga.

Karena selama karantina, warga tidak bisa keluar rumah untuk belanja kebutuhan sehari-hari selain berharap bantuan paket logistik yang sudah diberikan oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jembrana.

“Paket bumbu dapur sebanyak 250 kita serahkan sesuai jumlah KK. Sebelumnya juga sayur mayur kepada beberapa warga,” kata Putu Wiadi, koordinator Relawan Srikandi.

Perbekel Kaliakah Made Bagiarta mengatakan, salah satu yang dibutuhkan untuk keseharian warga adalah bumbu dapur.

Bumbu dan sayuran ini juga sangat dibutuhkan untuk bahan makanan warga. Paket bantuan bumbu dapur yang didistribusikan adalah cabai, bawang, garam, merica dan lain-lain.

“Bantuan bumbu dapur dari Srikandi Kaliakah, sudah langsung diserahkan ke posko untuk disebarkan ke masing-masing tempek,” terangnya.

Selain bantuan bumbu dapur dan sayur dari relawan Srikandi dan bantuan paket sembako dari Gugus Tugas Kabupaten, bantuan juga mengali dari beberapa pengusaha di sekitar Desa Kaliakah.

Bagiarta menambahkan, selama karantina banjar dilakukan 14 hari, warga banjar Munduk dilarang beraktivitas di luar rumah, sehingga untuk kebutuhan hidup sehari-hari terutama makan harus dicukupi.

 Sedangkan kebutuhan lain seperti susu anak dan kebutuhan lain warga, pihaknya berkoordinasi dengan Satgas Desa untuk mencari solusi.

Sebelumnya, warga mengeluhkan minimnya bantuan bumbu dapur dari pemerintah. Bantuan paket sembako yang diberikan hanya berupa beras, minyak goreng, gula dan telur.

Sedangkan kebutuhan lain seperti bumbu dapur tidak diberikan, padahal warga belum mempersiapkan diri mencukupi kebutuhan lainnya untuk menjalani karantina banjar. 

NEGARA – Kebutuhan bumbu dapur yang dikeluhkan warga Banjar Munduk, Desa Kaliakah, yang tengah menjalani karantina banjar sejak sepekan terakhir mulai teratasi.

Paket bantuan bumbu dapur yang diharapkan warga diberikan relawan yang membagikan sebanyak 250 bungkus paket bumbu kemarin.

Bantuan paket berisi bumbu dapur yang diberikan relawan Srikandi Desa Kaliakah ini untuk kebutuhan sehari-hari warga.

Karena selama karantina, warga tidak bisa keluar rumah untuk belanja kebutuhan sehari-hari selain berharap bantuan paket logistik yang sudah diberikan oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jembrana.

“Paket bumbu dapur sebanyak 250 kita serahkan sesuai jumlah KK. Sebelumnya juga sayur mayur kepada beberapa warga,” kata Putu Wiadi, koordinator Relawan Srikandi.

Perbekel Kaliakah Made Bagiarta mengatakan, salah satu yang dibutuhkan untuk keseharian warga adalah bumbu dapur.

Bumbu dan sayuran ini juga sangat dibutuhkan untuk bahan makanan warga. Paket bantuan bumbu dapur yang didistribusikan adalah cabai, bawang, garam, merica dan lain-lain.

“Bantuan bumbu dapur dari Srikandi Kaliakah, sudah langsung diserahkan ke posko untuk disebarkan ke masing-masing tempek,” terangnya.

Selain bantuan bumbu dapur dan sayur dari relawan Srikandi dan bantuan paket sembako dari Gugus Tugas Kabupaten, bantuan juga mengali dari beberapa pengusaha di sekitar Desa Kaliakah.

Bagiarta menambahkan, selama karantina banjar dilakukan 14 hari, warga banjar Munduk dilarang beraktivitas di luar rumah, sehingga untuk kebutuhan hidup sehari-hari terutama makan harus dicukupi.

 Sedangkan kebutuhan lain seperti susu anak dan kebutuhan lain warga, pihaknya berkoordinasi dengan Satgas Desa untuk mencari solusi.

Sebelumnya, warga mengeluhkan minimnya bantuan bumbu dapur dari pemerintah. Bantuan paket sembako yang diberikan hanya berupa beras, minyak goreng, gula dan telur.

Sedangkan kebutuhan lain seperti bumbu dapur tidak diberikan, padahal warga belum mempersiapkan diri mencukupi kebutuhan lainnya untuk menjalani karantina banjar. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/