DENPASAR – Kasus positif Covid-19 pasca penerapan new normal cenderung fluktuatif. Kadang naik kadang turun. Seperti pada Sabtu (11/7) ini.
Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 melaporkan pasien sembuh hari ini sebanyak 152 orang pasien, terdiri dari 2 pekerja migran, 2 imported case dan 148 orang transmisi lokal.
“Secara akumulatif pasien sembuh sebanyak 1.354 orang,” ujar Ketua Harian GTPP Covid-19 Bali Dewa Made Indra. Kota Denpasar mencatat pasien sembuh paling banyak yakni 76 pasien.
Disusul Klungkung 21 pasien, Badung 19 pasien, Gianyar 14 pasien, Bangli 8 pasien, Tabanan dan Buleleng masing-masing 4 pasien. Sementara Jembrana, Karangasem dan kabupaten lain masing-masing 2 pasien.
Selain pasien sembuh, GTPP Covid-19 juga melaporkan penambahan pasien baru sebanyak 37 orang. Secara akumulatif pasien positif menjadi 2.147 orang.
Untuk pasien meninggal bertambah 1 orang WNI sehingga menjadi 27 orang. Dengan rincian 25 orang WNI dan 2 WNA.
Jumlah pasien positif dalam perawatan sebanyak 766 orang yang berada di 14 rumah sakit, dan dikarantina di Bapelkesmas, UPT Nyitdah, Wisma Bima, Hotel Ibis, Hotel Grand Mega dan BPK Pering.
Menurut Dewa Indra, berdasar data terakhir GTPP Covid-19, jumlah kasus positif di Bali sebagian besar masih didominasi oleh transmisi lokal secara komulatif sebanyak 1.767 Orang.
Hal ini berarti masih ada masyarakat yang tidak mengindahkan atau melakukan upaya-upaya pencegahan Covid-19, seperti pemakaian masker, mencuci tangan, dan physical distancing.
“Untuk itu, sekali lagi, dalam menekan kasus transmisi lokal maka masyarakat harus sadar dan disiplin dalam melakukan upaya pencegahan virus ini,” bebernya.
“Semakin kita disiplin dalam pelaksanaan pencegahan ini maka transmisi lokal penyebaran Covid-19 pasti bisa kita hentikan,” tandasnya.
GTPP Covid-19 juga meminta semua elemen masyarakat membantu dan bekerjasama dengan petugas survailans Dinas Kesehatan dalam melaksanakan tracing contact untuk menemukan siapapun yang pernah kontak dengan pasien positif Covid-19.
“Sehingga kita bisa menangani lebih awal orang-orang yang berisiko terinfeksi Covid-19 guna mencegah penyebaran berikutnya kepada orang lain,” pungkasnya.